PR CIREBON - Bencana banjir yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa hari lalu, diketahui menjadi salah satu yang terbesar dalam 50 tahun terakhir.
Selain diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, berkurangnya daerah resapan air juga menjadi penyebab terjadinya bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Seperti adanya deforestasi di hutan-hutan Kalimantan hingga menyebabkan bencana banjir di Kalsel.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Serahkan Bantuan Rp3,5 Miliar untuk Korban Banjir Kalsel
Hal itu pun diungkapkan oleh Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera.
Dalam unggahan di media sosial Twitter-nya, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa bencana ini adalah pertanda bagi kita untuk mulai berani mengungkap perusahaan-perusahaan yang melakukan kejahatan lingkungan.
“Kerusakan bumi tidak lain diakibatkan oleh kita, manusia. Perbaikannya, selain melalui doa, juga harus diiringi dengan usaha. Selidiki deforestasi di Kalimantan,” tulisnya yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @MardaniAliSera pada Senin 18 Januari 2021.
Baca Juga: Soroti Vaksinasi Covid-19 Telah Berjalan, Mardani Ali Sera: Kita Belum Melihat Roadmap yang Jelas
Kemudian, Mardani Ali Sera pun mengungkapkan bahwa konsep manajemen hutan serta diiringi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai transparan, akuntabel, koordinatif dan inklusif harus dijalankan oleh semua pihak.