Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Guguran, Boyolali Terdampak Hujan Abu

- 28 Januari 2021, 14:20 WIB
Gunung Merapi erupsi
Gunung Merapi erupsi /twitter.com/@BPPTKG

PR CIREBON – Gunung Merapi berstatus Siaga Level III pasca menyemburkan awan panas guguran sebanyak 52 kali pada Rabu, 27 Januari 2021.

Sejak 5 November 2020, Gunung Merapi memang berstatus Siaga Level III.

Hal itu disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter @BPPTKG.

Baca Juga: Studi Terbaru Korea Selatan Temukan Penyintas Covid-19 Alami Efek Kesehatan Jangka Panjang

Aktivitas Gunung Merapi mengalami perubahan yang siginifikan sehingga BPPTKG terus meninjau dan mengamati aktivitasnya.

Gunung Merapi menyembulkan asap warna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 20 m di atas puncak kawah.

Awan panas guguran yang dimuntahkan Gunung Merapi sebanyak 52 kali dengan amplitudo maksimal 77 mm dan durasi 317.80 detik.

Baca Juga: Remaja Palestina Ditembak Tentara Israel Disebut Lakukan Penikaman, sang Ibu: Dia Hanya Pikirkan Ujian Sekolah

Estimasi jarak maksimum terdampak bahaya awan panas guguran Gunung Merapi yaitu 3000 km kea rah barat daya (hulu Krasak dan Boyong). Sementara tinggi kolom teramati tersapu angin kencang dari Barat ke Timur rata puncak.

Sementara itu, kondisi terkini Gunung Merapi pada 28 Januari 2021, pukul 10.13, awan panas guguran masih terus terjadi.

Tercatat di seismograf awan panas guguran yang terjadi dengan amplitudo 69 mm dan durasi 175 detik.

Baca Juga: Sandiaga Uno Promosi Gerakan Wakaf Tunai, Rocky Gerung: Kreatifitasnya di Mana?

Tinggi kolom tidak teramati, namun cuaca terpantau berkabut, serta estimasi jarak luncur 2000 m ke arah barat daya (hulu Kali Krasak dan Boyong).

Akibat adanya luapan awan panas guguran Gunung Merapi, beberapa wilayah sekitar terdampak hujan abu, Boyolali salah satunya.

Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran, untuk itu masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air,” ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaira dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter resmi BPPTKG.

Baca Juga: Viral Kisah Satu per Satu Keluarganya Positif Covid-19, Ayah dan Adiknya Meninggal Dunia

Baca Juga: Terpengaruh Tragedi Christchurch 2 Tahun Lalu, Pelajar Singapura Berencana Serang 2 Masjid dan Bunuh Jamaah

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, membagikan 12.000 masker kepada warga yang terdampak hujan abu.

Beberapa wilayah Boyolali yang terdampak hujan abu di antaranya adalah Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, serta Desa Cluntang, Kecamatan Musuk.

“Kami berharap bantuan masker bisa membantu warga untuk mengurangi dampak debu vulkanik yang melanda di Desa Sangup (Tamansari) dan Cluntang (Musuk),” tutur Bambang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara pada 27 Januari 2021.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x