Baca Juga: Irlandia Kembangkan Vaksin Alami dari Sarang Lebah Madu, Hasil Ujinya Mampu Perangi Covid-19
Dengan semua peristiwa tersebut malah membuat jelang pelantikan Joe Biden, suasana Washington DC malah menjadi mencekam.
Hal ini lantaran banyaknya barikade dan dalam pengamanan ketat 25.000 tentara.
Ancaman tersebut tidak datang dari luar, bukan pula musuh dari luar melainkan Teroris domestik.
Baca Juga: Pidato Perpisahan, Donald Trump Harapkan Pemerintahan AS Berhasil Tanpa Sebut Nama Joe Biden
"Kali ini bukan musuh dari luar seperti biasanya, tapi 'teroris domestik'. Ini titik gelap dalam sejarah AS. Juga warisan buruk yang ditinggalkan Trump," ucap SBY.
Walaupun begitu, SBY menilai bahwa di setiap krisis pastinya akan ada sebuah yang menjadi pahlawannya.
"Saya respek kepada Wapres Mike Pence yang tunjukkan karakter kesatrianya dengan menerima hasil Pilpres yang lalu meskipun kalah. Dia tolak 'perintah' Trump untuk ubah hasil Pemilu karena tak berdasar. Dia hormati konstitusi dan demokrasi," tutupnya.
Baca Juga: Tiffany Trump Umumkan Pertunangannya, Tepat di Hari Terakhir Kepresidenan Donald Trump
Bagi para pencinta demokrasi, drama politik di AS saat ini dapat dipetik pelajarannya. Pertama, sistem demokrasi tidaklah sempurna, terutama implementasinya. Ada wajah baik & wajah buruk dalam demokrasi. Namun, tidak berarti sistem otoritarian & oligarki lebih baik. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) January 20, 2021
***