PR CIREBON - Selama ini, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dikenal sebagai dua organisasi islam di Indonesia.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Henry Subiakto baru-baru ini secara tiba-tiba menyebut Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari unggahan Twitter @henrysubiakto pada Minggu 3 Januari 2021, Henry Subiakto menyebut Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat yang terbukti bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Dituding Hanya Kejar Jabatan, Sandiaga Uno: Tidak Mengejar Posisi maupun Kursi di Pemerintahan
Staf Ahli Menkominfo meminta agar masyarakat dapat mencontoh NU dan Muhammadiyah dalam hal berdakwah.
Henry Subiakto mengatakan, masyarakat dapat melakukan dakwah Islam amar ma'ruf nahi Munkar yang ideal seperti NU dan Muhammadiyah.
Henry memberikan pujian kepada dua ormas besar tersebut lantaran dalam dakwah yang dilakukan NU dan Muhammadiyah tidak ada unsur provokator dan sejenisnya.
Baca Juga: Harga Kacang Kedelai Impor Meroket, Pedagang Kelimpungan, Johan Rosihan: Berdayakan Petani Lokal
Bahkan terbukti, organisasi NU dan Muhammadiyah sangat bermanfaat bagi masyarakat dan selalu memperkuat NKRI menjadi Islami.
"Dua organisasi yg terbukti bermanfaat secara luas bagi masyarakat, serta memperkuat NKRI menjadi lebih Islami," ujar Staf Ahli Menkominfo, Henry Subiakto.
Di negeri ini kalau mau melakukan Dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar yg ideal, contohlah Muhammadiyah dan NU. Dua organisasi yg terbukti bermanfaat scr luas bagi masyarakat, serta memperkuat NKRI mjd lbh Islami.— Henry Subiakto (@henrysubiakto) January 3, 2021
Baca Juga: Isu Vaksin Sinovac Ancam Keberhasilan Program Vaksinasi, Netty: Segera Rilis Hasil Uji Klinis
Sebab, jika sebuah dakwah berdalih memperjuangkan Islam hingga terjadi provokasi berbau SARA maka dapat merusak Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sebuah propaganda yang menjual fatamorgana dengan dalih memperjuangkan agama haruslah dihindari.
Hal ini demi mempertahankan Bangsa dan Negara agar tidak terjadi sebuah perpecahan.
Baca Juga: Indonesia Masih Tunggu Surat Izin Darurat Vaksin Covid-19, dr Siti: Butuh Waktu 15 Bulan Vaksinasi
"Ini pelajaran nyata yang sudah dimulai dengan provokasi-provokasi berbau SARA untuk merusak Indonesia," kata Henry Subiakto.
"Mari kita hindari berbagai propaganda yang menjual fatamorgana berdalih memperjuangkan agama," ajaknya.
"Perbanyak syukur dengan berkomitmen mempertahankan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila," pungkas Henry Subiakto.
Ini pelajaran nyata yg sdh dimulai dg provokasi2 berbau SARA untuk merusak indonesia. Mari kita hindari berbagai propaganda yg menjual fata morgana berdalih memperjuangkan agama. Perbanyak syukur dg berkomitmen mempertahankan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila. https://t.co/MY3Tc6NDVI— Henry Subiakto (@henrysubiakto) January 2, 2021
***