SMS Edukasi Vaksinasi Mulai Dikirim, Bappenas Sebut 370 Juta Vaksin Berbagai Merk Terus Berdatangan

- 2 Januari 2021, 16:46 WIB
SMS Edukasi Vaksinasi Mulai Dikirim, Bappenas Sebut 370 Juta Vaksin Berbagai Merk Terus Berdatangan, Foto Ilustrasi vaksin Covid-19*/
SMS Edukasi Vaksinasi Mulai Dikirim, Bappenas Sebut 370 Juta Vaksin Berbagai Merk Terus Berdatangan, Foto Ilustrasi vaksin Covid-19*/ /Iwan Rahmansyah


PR CIREBON – Pemerintah sudah mulai menjalankan persiapan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dengan mendata penerima tahap pertama.

Hal itu bersamaan dengan jutaan vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba di Indonesia belum lama ini.

"Ada beberapa persiapan yang kita lakukan untuk tahapan vaksinasi Covid-19, salah satunya adalah data sasaran. Kita mulai dengan SMS edukasi pada tanggal 31 Desember 2020," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi pada Sabtu, 2 Januari 2021.

Baca Juga: Hari Ini, Tanaka Kane Orang Tertua di Dunia Merayakan Ulang Tahunnya yang Ke-118 Tahun

Sebelumnya, Kemenkes telah mengirimkan SMS blast kepada para penerima vaksin tahap pertama, terutama kepada tenaga kesehatan.

Menurut Nadia, metode itu digunakan untuk memverifikasi data sasaran.

Cara kerjanya adalah tenaga kesehatan yang menerima SMS blast itu akan mengisi formulir dengan nomor induk kependudukan (NIK), yang akan mengungkapkan apakah mereka masuk dalam sasaran vaksinasi atau tidak.

Baca Juga: Usai BAB di Sungai Seorang Nenek Diserang Buaya, Tangan Kirinya Putus

Jika tenaga kesehatan tersebut tidak terdaftar, Kemenkes akan menginformasikan kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, Puskesmas atau klinik, kemudian data itu disampaikan ke sistem informasi kesehatan.

Semua proses itu dilakukan sembari menunggu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin untuk penggunaan vaksin Covid-19, termasuk vaksin Sinovac yang sudah tiba di Tanah Air.

"Kita menunggu izin, tapi tentunya kita lakukan secara paralel supaya kita bisa segera memulai vaksinasi ini. Kita lakukan sesuai dengan jadwal sekitar pekan kedua kita sudah bisa mulai melakukan vaksinasi ini," ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Soal Maklumat Kapolri Menuai Kritikan Pekerja Jurnalistik, Ini Penjelasan Edi Hasibuan

Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan Indonesia akan menerima sekitar 370 juta dosis vaksin Covid-19 berbagai merek hingga 2022.

"Sasaran untuk divaksin itu 181 juta penduduk untuk mencapai herd immunity dan masih ada cadangan, sehingga jumlahnya mencapai 370 juta lebih," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti merinci rencana pengiriman vaksin berdasarkan data yang dibahas dalam Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dari Sinovac sekitar 116 juta dosis vaksin pada 2021.

Baca Juga: Sampah Luar Angkasa Menumpuk, Jepang Rencanakan Buat Satelit dari Kayu

Setelah itu, dari Novavax yang sudah dilakukan konfirmasi untuk pemesanan mencapai 52 juta dosis yang akan dikirimkan pada 2021.

Merek lainnya, lanjutnya, yakni dari Pfizer yang dalam proses pemesanan pada 2021 mencapai 45 juta dosis, kemudian Covax sebanyak 12 juta dosis dan AstraZeneca sekitar 50 juta dosis.

"Kalau semua bisa diorder yang tiga merek terakhir, ada 275 juta vaksin yang akan kita peroleh 2021," ungkapnya.

Baca Juga: Bukti Pemerintah Serius Akhiri Pandemi, 1,8 Juta Vaksin Covid-19 Kembali Tiba di Tanah Air

Kemudian, pada 2022, akan ada kelanjutan pemesanan yang sudah dilakukan konfirmasi yakni Sinovac dan Novavax, dan keduanya mencapai sekitar 87 juta dosis.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x