Blusukan ke Bantaran Kali Ciliwung, Mensos Risma Temui Pemulung dan Gelandangan hingga Tawarkan Ini

- 29 Desember 2020, 17:50 WIB
Mensos Risma (kedua dari sebelah kiri) pada saat melakukan blusukan sebelum melakukan aktivitas di kantor kementerian.*
Mensos Risma (kedua dari sebelah kiri) pada saat melakukan blusukan sebelum melakukan aktivitas di kantor kementerian.* /Laman resmi Kemensos/Kemensos.go.id

PR CIREBON – Kerendahan hati selalu lebih menyenangkan daripada sebuah kedudukan (jabatan).

Pepatah itu sangat cocok melekat pada Menteri Sosial RI yang baru saja dilantik Tri Rismaharini.

Sebagaimana diketahui oleh publik, Tri Rismaharini memiliki gaya kepemimpinan yang sangat merakyat dan tegas.

Baca Juga: Lakukan Penyederhanaan Birokrasi, Menkes Lantik Seluruh Pejabat Eselon 3-4 Kemenkes Jadi Fungsional

Seperti saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, kini Menteri Sosial Tri Rismaharini (Mensos Risma) juga melakukan blusukan.

Ia didampingi oleh Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dan Inspektur Jenderal Dadang Iskandar mengisi aktivitas hari pertama berdinas dengan blusukan.

Didampingi rombongannya, Mensos Risma berhenti sejenak di kawasan aliran Sungai Ciliwung yang berposisi di belakang kantor Kementerian Sosial.

Baca Juga: Kemenkes RI Kini Resmi Sepakati Kerja Sama Di Bidang Kesehatan dengan USAID Periode 2021-2025

Dari atas jembatan, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Mensos Risma memanggil seorang pemulung dengan gerobaknya yang bersiap melakukan rutinitas pagi bersama istrinya untuk melakukan dialog.

Dalam dialognya, Mensos Risma menanyakan berbagai hal kepada pasangan suami-istri ini.

Salah satunya yakni seputar kehidupan dan keseharian keduanya di Ibukota Jakarta.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan saat Anies Baswedan Sembuh dari Covid-19, Netizen Ramai Membandingkan

Dari hasil dialog tersebut, diketahui pendapatan dari hasil memulung yang mereka mendapatkan sekitar Rp800 ribu/bulan.

Dari penghasilan tersebut, sebagiannya mereka alokasikan untuk dikirimkan ke anak mereka di kampung.

Dalam dialog itu juga Mensos Risma mengajak pasangan ini untuk mau mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik.

Baca Juga: Haikal Hassan Bersikukuh Mimpinya Betul Terjadi, Husin Shihab: Memperjelas Kebohongannya

“Bapak-Ibu, saya carikan ‘rumah’ saja ya, jadi selanjutnya bapak-ibu enggak perlu ada biaya ngontrak lagi. Tetap cari sampah seperti ini, karena pekerjaan seperti ini sesungguhnya sangat mulia. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak,” ujar Mensos Risma.

“Nanti ke depannya sambil saja ajari cara usaha, masak mau terus kaya gini, ya, mau ya,” sambungnya yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Laman resmi Kemensos RI.

Usai berdialog selama 30 menit, rombongan Mensos Risma lantas terus bergerak.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Sebut Anies Baswedan Sudah Negatif Covid-19: Nanti Kembali ke Balai Kota Jakarta

Setelah sebelumnya di atas jembatan, kali ini, Mensos Rima memilih untuk turun ke bawah jembatan.

Demi turun ke bawah jembatan, Mensos Risma harus rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang oleh warga setempat.

Saat berada di kolong jembatan, Mensos Risma melihat beberapa keluarga yang memang tinggal di sana.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Sebut Anies Baswedan Sembuh Covid-19, Akan Kembali Bekerja Seperti Biasa

Di salah satu sudut di kolong jembatan, menjadi salah satu lokasi hunian para gelandangan.

Dari situ, Mensos Risma beserta rombongan menyusuri bantaran kali sambil menyapa satu persatu penghuni di sepanjang kawasan itu.

Mensos Risma menyampaikan kepada para warga bantaran bahwa dirinya berkeinginan untuk mengubah nasib mereka.

Baca Juga: Soal Varian Baru Covid-19 yang Masuk ke Indonesia, dr. Tirta: Intinya Itu Sama Protokol Kesehatan 3M

“Bapak-Ibu, saya hanya ingin semua orang yang tinggal di sini untuk tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak,” ajak Mensos Risma.

Terlihat dari bantaran kali, Mensos Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi.

Sesuai dengan namanya, Balai “Pangudi Luhur” merupakan bentuk respon Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.

Baca Juga: Anies Baswedan Sembuh dari Covid-19, Riza Patria: Nanti Kembali ke Balai Kota

Kementerian Sosial memiliki program tempat tinggal sementara bernama Balai “Pangudi Luhur”.

Balai “Pangudi Luhur” menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter).

Di sini para “gepeng” mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu, dimana selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan bermitra dengan pemerintah daerah.

Baca Juga: Hari Pertama Kerja, Mensos Risma Langsung Blusukan Temui Pemulung dan Gelandangan, Ngapain?

Layaknya mentari, meski dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar dan menerangi.

Gaya blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimaksudkan untuk memotret dari permasalahan dari dekat, langsung dari titik permasalahan.

Mensos Risma pernah mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya.

Ia berujar akan tetap blusukan sebelum ke melakukan tugas-tugas rutin sebagai menteri.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: kemsos.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x