PR CIREBON - Sempat beredar di pesan instan WhatsApp soal video yang menampilkan sejumlah dokter dan ahli menguak kebenaran pandemi corona atau Covid-19.
Dalam video tersebut, salah satunya menampilkan Dr. Johan Denis, yang mengaku sebagai doktor umum dan ahli homeopati dari Belgia dan ahli Chiropractic asal dari Amerika Serikat, Dr. Daniel Cullum.
Mereka mengatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan peristiwa palsu dan tak nyata, serta merupakan sebuah eksperimen kemanusiaan.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Menag Yaqut soal Afirmasi Dua Kelompok, Tifatul Sembiring: Hati-hati..
Menanggapi hal tersebut, Abdullah Mahmud Hendropriyono selaku Guru Besar STIN dan STHM menyatakan bahwa pernyataan dokter tersebut merupakan sebuah penyesatan.
"Masyarakat mohon waspada terhadap penyesatan, yang diviralkan melalui media sosial akhir-akhir ini. Penyesatan tersebut bisa mbuat orang lengah, terhadap pandemi Covid-19 yang masih merajalela," tulis Hendropriyono dalam Twitter pribadinya @edo751945, Sabtu, 26 Desember 2020.
Menurutnya, mereka adalah bagian dari kelompok Ärzte für Aufklärung dan World Doctor's Alliance, yang merupakan organisasi dokter tak resmi.
Baca Juga: Benarkah Varian Baru Covid-19 Tak Terdeteksi Tes PCR? Begini Penjelasan dari Prof Zubairi
Organisasi tersebut, kata Hendropriyono, dibentuk oleh dokter-dokter yang selalu menyangkal bahaya Covid-19.
"Kelompok ini selau bertentangan dengan semua asosiasi dokter resmi di dunia serta juga WHO, RKI (Robert Koch Institut Jerman) dan Badan Internasional lainnya tentang epidemi," sambungnya.
Hendropriyono meyakini, kelompok tersebut cukup berbahaya karena dapat membuat masyarakat abai terhadap Covid-19.
"Mereka merupakan bukti, bahwa kemampuan intelektual tidak membuktikan adanya kesehatan mental," ujarnya menyindir.
Kelompok itu, katanya, sama dengan kaum 'anarko punk' yang ramai pada dekade 1970 dan percaya pada teori-teori konspirasi.
Hendropriyono juga mengatakan, apabila dokter dalam video tersebut merupakan bagian dari kelompok bumi datar.
"Mereka termasuk umat besar dari 'The Earth is Flat Movement' (Gerakan Bumi itu Datar)," tandasnya.
Masyarakat mhn waspada thd penyesatan, yg diviralkan melalui media sosial akhir-akhir ini. Penyesatan tsb bisa mbuat orang lengah, thd pandemi covid19 yg msh merajalela. pic.twitter.com/VGscExu46g— AM. Hendropriyono (@edo751945) December 25, 2020***