PR CIREBON - Baru-baru ini dunia digemparkan dengan varian baru virus corona atau Covid-19 yang diidentifikasi dari Inggris.
Tak berhenti di Inggris varian baru virus corona telah menyebar ke sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Israel, dan Singapura.
Melihat makin meluasnya penyebaran varian baru virus corona, publik Indonesia nampaknya juga mengalami sedikit kecemasan karena bukan tidak mungkin menyebar sampai ke Tanah Air.
Baca Juga: Heboh soal Varian Baru Covid-19, PB IDI: Lebih Mudah Menular 70 Persen
Menanggapi hal itu, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM mengatakan apabila memang benar varian baru virus corona punya kemampuan infeksi yang jauh lebih tinggi dibanding varian aslinya.
"Saya mau bicara soal varian baru virus corona, yang sebenarnya sudah ada dari 20 September silam, tapi baru disadari beberapa hari lalu. Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak," katanya sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari cuitan akun Twitternya @ProfesorZubairi, Sabtu 26 Desember 2020.
Tak sedikit yang berspekulasi bahwa varian baru virus corona dari Inggris tidak terdeteksi tes PCR, namun Prof Zubairi mengatakan hal itu tidaklah benar.
"Ada yang bilang varian baru ini tidak bisa terdeteksi tes PCR. Itu tidak benar. Tidak usah khawatir," ujarnya.