Hasil Rekonstruksi: 6 Tewas di Tempat Berbeda: 2 Ditembak di Jembatan Badami, 4 di Mobil Polisi

- 15 Desember 2020, 07:13 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono /Divisi Humas Polri/
PR CIREBON - Pada Senin 14 Desember dini hari pihak Polri telah melakukan rekonstruksi penembakan FPI dan Polri pun telah mengungkapkan detik-detik penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat. Peristiwa ini diawali dengan dua laskar FPI yang ditembak polisi.
 
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, dalam empat Tempat Kejadian Perkara (TKP) setidaknya digelar 58 adegan rekonstruksi yang memperlihatkan bagaimana awal mula penyerangan Laskar FPI hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
 
“Dalam proses rekonstruksi malam ini setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi,” kata Irjen Argo Yuwono saat meninjau langsung proses rekonstruksi, Senin 14 Desember dini hari. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Div Humas Polri.
 
 
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan, antara polisi dan laskar FPI sudah melakukan kontak tembak di tempat kejadian perkara (TKP) 1 dan TKP 2. 
 
TKP 1 berada di bundaran Hotel Novotel Karawang, Jalan Internasional Karawang Barat, Margakaya, Kabupaten Karawang, sedangkan TKP 2 di Jembatan Badami, sekitar 600 meter dari TKP 1.
 
Kemudian Polri pun melanjutkan bahwa 2 laskar FPI ini menunjukkan gelagat menyerang, yang kemudian dibalas oleh pihak polisi dengan tembakan. Kejadian ini berlangsung di TKP 2.
 
Lalu saat mobil petugas bergerak di sebelah kiri salah satu seorang laskar FPI membuka kaca dan mengarahkan senjata ke arah petugas. Laskar tersebut kemudian melepaskan tembakan dan dibalas petugas
 
 
Dalam rekonstruksi tersebut mobil petugas kemudian kembali berusaha menyalip dari sebelah kanan. 
 
Lalu petugas kembali mengarahkan senjatanya dan mengeluarkan tembakan ke mobil laskar FPI.
 
Hingga mengakibatkan kaca kiri mobil laskar FPI terbuka dan pelaku yang duduk di tengah menodongkan senjata ke arah mobil petugas.
 
"Dari TKP 1 terjadi penyerangan terhadap anggota Polri, sehingga tentu menyikapi itu penyidik yang ada dalam kendaraan melakukan pengejaran. Di dalam proses pengejaran, melihat gelagat dari pelaku yang mencoba arahkan tembakan ke petugas, daripada didahului anggota melakukan tindakan tegas," ujar Andi di Km 51+200 Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Senin 14 Desember 2020. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ
 
 
Dua laskar FPI ini ditemukan dalam keadaan terluka di TKP 3. TKP 3, dari versi polisi, berada di rest area Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.
 
Dan ternyata setelah sampai di TKP 3 begitu berhasil diblok, begitu dibuka, ditemukan bahwa 2 dari pelaku dalam keadaan terluka
 
Saat di rest area Km 50, Andi menjelaskan bahwa polisi meminta 4 laskar FPI lainnya untuk menyerah dan dibawa oleh mobil polisi ke Polda Metro Jaya. Tetapi, kata Andi, di TKP 4 atau Km 51+200, laskar FPI melakukan perlawanan dengan merebut senjata polisi.
 
"Adegan di TKP 3 itu, 4 pelaku yang masih hidup itu diamankan ke dalam mobil dengan tujuan dibawa penyidik ke Polda Metro Jaya. Dalam perjalanan tidak jauh jaraknya, dari km 50 Rest Area sampai KM 51,2 terjadi penyerangan atau mencoba merebut senjata anggota," ujar Andi.
 
 
Kemudian dalam perjalanan dengan laskar FPI yang pada saat itu hendak dibawa ke Polda Metro menyerang polisi. Penyerangan itu disebut dilakukan dalam perjalanan dari Rest Area KM 50 hingga ke KM 51+200. Laskar FPI mencoba merebut senjata polisi.
 
Polisi kemudian melakukan pembelaan. Polisi pun melakukan tindakan tegas dengan menembak 4 laskar FPI itu dalam mobil polisi.
 
"Di situlah terjadi upaya dari penyidik yang ada dalam mobil untuk melakukan tindakan pembelaan sehingga keempat pelaku dalam mobil mengalami tindakan tegas dan terukur dari anggota yang ada dalam mobil," katanya.
 
 
Seperti diketahui, peristiwa penembakan laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 terjadi pada Senin (7/12) dini hari. Polisi disebut terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur lantaran laskar FPI melakukan perlawanan.
 
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak 6 orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di kantornya, Jalan Jenderal Gatot Subroto
 
"Untuk yang 4 lainnya melarikan diri," imbuhnya
 
 
Sementara itu jika berdasarkan kronologi yang diberikan pihak FPI mengatakan bahwa enam pengikut Habib Rizieq berada dalam mobil Chevrolet warna hijau metalik bernomor polisi B-2152-TBN mencoba menjauhkan mobil penguntit dari mobil yang ditumpangi Habib Rizieq.
 
Enam pengikut tersebut kemudian diserang, diculik, dan menjadi korban pembantaian.***
 
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Divisi Humas Polri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x