Network
PR CIREBON - Pasca ditahannya Habib Rizieq Shihab oleh Polda Metro Jaya, beredar video ancaman 'penggal kepala polisi' oleh pemuda bernama Muhammad Ummar.
"Saya Muhammad Umar, jikalau Habib Rizieq kena tangkap, polisi akan berhadapan dengan saya, polisi akan berhadapan dengan saya dan saya akan penggal palanya polisi ingat itu," demikian ucapan ancaman yang videonya tersebar di media sosial.
Setelah dilakukan investigasi oleh pihak terkait, pemuda tersebut berhasil ditangkap dan diinterogasi, serta sudah menyatakan bersalah dan meminta maaf kepada kepolisian.
Dirasa punya pengalaman 'diinterogasi' yang kurang lebih sama, mantan aktivis orde baru Budiman Sudjamitko ikut buka suara terkait video ancaman pemenggalan tersebut.
Budiman mengaku pernah diinterograsi oleh intelijen ABRI (sekarang TNI) karena dianggap kontra dengan pemerintahan orde baru yang menerapkan Dwifungsi ABRI.
Namun, dirinya tidak dituntut untuk meminta maaf kepada aparat karena agendanya jelas, dan bukan menebar umpatan negatif kepada aparat.
"Saat diinterogasi BIA (Intelijen ABRI) saya dan kawan-kawan disuruh memeragakan yel-yel 'Cabut Dwifungsi ABRI!'. Setelahnya kami diajak debat oleh interogator-interogator. Sampai ujung kami tak minta maaf & mereka tak menuntut kami minta maaf karena agenda kami bukan menggal kepala tentara," ungkapnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitternya @budimandjatmiko, Senin 14 Desember 2020.
Saat diinterogasi BIA (Intelijen ABRI) saya dkk disuruh memeragakan yel2 "Cabut Dwifungsi ABRI!". Setelahnya kami diajak debat o/ interogator2. Sampai ujung kami tak minta maaf & mereka tak menuntut kami minta maaf krn agenda kami bukan menggal kepala tentara https://t.co/mNTaN7ZPSK— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) December 13, 2020
Baca Juga: Penyebab Salat Selama 60 Tahun Tidak Diterima, Ternyata Karena Hal Sepele Ini
Budiman menilai jika ingin memperjuangkan sesuatu fokuslah pada agenda yang diyakini, dan bukan malah menebar umpatan-umpatan seperti layaknya seorang kriminal.
"Ketimbang rasa percaya diri saat prinsip-prinsipmu dikagumi & disetujui oleh kawan-kawan seperjuanganmu sendiri, yang lebih bermakna adalah jika prinsip-prinsipmu dihargai oleh lawan-lawanmu. Tapi jika kau mengumpat & pecicilan kawan pun jadi risih!," tegasnya.***
