Kecam Pembunuhan Fakhrizadeh, Hamas Bergerak Ancam Keselamatan Zionis Israel

- 29 November 2020, 13:44 WIB
Israel Was-was, Hamas dan Hizbullah Mengadakan Pertemuan untuk Melawan Balik Negara Zionis
Israel Was-was, Hamas dan Hizbullah Mengadakan Pertemuan untuk Melawan Balik Negara Zionis /Al Arabiya
PR CIREBON - Sejumlah kelompok militant Palestina yang tergabung dalam Hamas mengutuk pembunuhan ilmuwan militer Iran Mohsen Fakhrizadeh di luar Teheran. 
 
Hamas mengatakan Israel dan AS harus bertanggung jawab atas insiden ini.
 
Hamas mengatakan bahwa pembunuhan itu bertepatan dengan ancaman Amerika dan Zionis yang sedang berlangsung terhadap Republik Islam Iran dengan tujuan merampasnya dari alat-alat ilmiah canggih sehingga akan tetap (hanya) di tangan pendudukan Zionis.
 
Pembunuhan Fakhrizadeh, Hamas memperingatkan, akan menyebabkan "kekacauan dan ketidakstabilan yang terutama melayani kepentingan entitas Zionis".  
 
 
Hamas menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada rakyat Iran dan kepemimpinan atas kemartiran ilmuwan nuklir ini.
 
Jihad Islam Palestina (PIJ) mengutuk serangan teroris yang tercela,menjulukinya sebagai pembunuhan pengecut yang memiliki sidik jari dari Israel dan AS.
 
"Aksi teroris pengecut ini menyasar unsur-unsur kemajuan ilmu pengetahuan di dunia Islam pada umumnya dan Republik Islam Iran pada khususnya," kata PIJ dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jerussalem Post.
 
 
Menurut Hamas serangan ini adalah upaya putus asa Israel untuk menghukum Iran karena mendukung keadilan dari orang-orang lemah di dunia, termasuk masalah Palestina.
 
Ahmed al-Mudalal, seorang pejabat senior PIJ, mengatakan bahwa Israel dan AS tidak akan dapat menundukkan negara-negara Arab dan Islam. 
 
Dia menyatakan keyakinannya bahwa Iran akan dapat menanggapi dengan keras kejahatan ini.
 
Front Populer PLO untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengecam pembunuhan Fakhrizadeh dan mengatakan itu adalah bagian dari skema Amerika-Israel untuk menargetkan Iran karena penentangannya terhadap keberadaan entitas Zionis.
 
 
PFLP menyatakan keyakinannya bahwa Iran akan mampu menyerap kerugiannya dan mencapai kemajuan lebih lanjut yang mencerminkan perkembangan kemampuan Iran di berbagai tingkatan, termasuk militer dan keamanan.
 
 Komite Perlawanan Populer, sebuah koalisi dari berbagai kelompok yang berbasis di Gaza, mengutuk pembunuhan ilmuwan nuklir itu sebagai terorisme negara dan mengatakan bahwa pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban.
 
 Gerakan Mujahidin Palestina, juga berbasis di Jalur Gaza, menganggap Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.  
 
Dikatakan, kebijakan membunuh para ilmuwan dan ahli tidak akan menghalangi Muslim untuk menghadapi Israel dan AS.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x