PR CIREBON - Melalui siaran pers dari pihak Polri terkait Enam dari 10 pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) yang tewas ditembak polisi di Tol Jakarta-Cikampek dini hari tadi.
Seperti yang dikatakan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bahwa keenam pengikut Habib Rizieq ditembak karena melakukan perlawanan.
Kemudian tindakan yang dilakukan oleh petugas Polda Metro Jaya dengan menembak mati enam orang pengikut Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang melakukan penyelidikan.
Kemudian seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun media sosial Twitter Politisi PKS Mardani Ali Sera, setelah terjadi sebuah kejadian baku tembak dan mengeritik kejadian tersebut Ali Sera mengaku kini mendapatkan teror robocall pada Senin, 7 Desember 2020.
Baca Juga: Akhir Cerita Korban Penembakan FPI vs Polisi, Panglima Laskar: 5 Jenazah Dimakamkan di Megamendung
Tidak hanya itu, Mardani Ali Sera melalui cuitan di akun Twitter pribadinya membeberkan tindakan teror tersebut dan Mardani pun mengunggah tangkapan layar sebagai bukti beberapa nomor telepon asing yang menelponnya secara beruntun.
Diakuinya bahwa teror tersebut hampir tiap menit melakukan panggilan dengan nomer yang mana diketahui adalah teror robocall
"Sudah beberapa kali mendapatkan teror robotcall dari nomor luar. Yg terbaru per hari ini Hampir TIAP MENIT," cuit Mardani.
Baca Juga: Polisi Berhak Tegas ke Pelanggar Hukum, Dewi Tanjung: Jika Melawan, Bisa Tembak di Tempat
Sudah beberapa kali mendapatkan teror robotcall dari nomor luar. Yg terbaru per hari ini Hampir TIAP MENIT. Siapapun pelakunya, cara-cara seperti ini tidak elok sebagai bangsa yg beradab dan Negara Hukum. Dan ternyata banyak teman lainnya yg juga mendapatkan teror seperti ini. pic.twitter.com/vBxj0WQXij— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) December 7, 2020
Atas perbuatan teror tersebut, anggota DPR RI Mardani Ali Sera mengaku sudah sangat geram terhadap oknum yang melakukan cara-cara tersebut.