PR CIREBON - Neno Warisman menyatakan kalau dia ingin berbagi terkait peristiwa yang terjadi di waktu dini hari di rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, yaitu Kyai Haji atau Ustaz Slamet Ma'arif, sekitar pukul 2 dini hari mobilnya dirusak dan dicoret-coret oleh oknum, 7 Desember 2020.
"Tapi pada malam harinya terjadi sesuatu yang mungkin akan lebih baiknya kalau kita membaca sebuah pernyataan pers terkait peristiwa di Tol dan posisi Imam Besar Habib Rizieq Shihab," kata Neno, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Neno Warisman.
Baca Juga: Tanggapi Isu Penyerangan Polisi, FPI Klaim 6 Anggotanya Diculik
Berikut kutipan pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Front Pembela Islam (FPI) yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum FPI.
"Bahwa benar ada peristiwa penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Karawang Timur.
Bahwa semalam IB dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi.
Sekali lagi ini pengajian Subuh internal khusus keluarga inti.
Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang."
Baca Juga: Soal UU Cipta Kerja, Airlangga Hartanto Sebut Akan Mengubah Paradigma dan Konsepsi Izin Usaha
Neno mengungkapkan bahwa dia turut prihatin terhadap peristiwa yang terjadi di negara demokrasi Indonesia, serta berharap akan adanya perubahan.
Penembakan yang terjadi lantaran Kepolisian melakukan tindakan tegas secara terukur. Peristiwa terjadi saat anggota Polisi sedang mengecek informasi terkait adanya pengerahan massa terkait pemanggilan Habib Rizieq di Polda Metro Jaya.
Pihak Kepolisian menyebutkan bahwa kelompok yang diduga sebagai kelompok Habib Rizieq menyerang anggota Polisi, karena itu dilakukan tindakan tegas.
Ditambahkan pihak Polisi, peluru terpaksa dilepaskan karena penyerangan oleh penyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api.