Kadernya Ditangkap KPK Karena Korupsi, Prabowo Marah Merasa Dikhianati Mantan Ajudannya

- 5 Desember 2020, 07:52 WIB
Prabowo Subianto bersama Edhy Prabowo./Pikiran Rakyat
Prabowo Subianto bersama Edhy Prabowo./Pikiran Rakyat /



PR CIREBON – Kasus dugaan izin ekspor benih lobster oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mendapat reaksi dari banyak pihak, termasuk dari Partai Gerindra.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Antara News, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, merasa dikhianati mantan ajudannya tersebut yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati. Dan terus terang saja, dia bilang ke saya, secara bahasa Inggris, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu dan ini balasannya ke saya," kata Hashim dalam konferensi pers terkait ekspor benih lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta pada Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga: Buah Luhut Pandjaitan ke Negeri Matahari Terbit, Investor Siap Dukung SWF dan Danai Rp 57 Triliun

Pernyataan Prabowo Subianto itu dibuat dalam bahasa Inggris, kata Hashim, karena sudah 60 tahunan lebih dalam keseharian mereka menggunakan bahasa Inggris.

"I pick him up from the gutter, and this is what he does to me," Hashim menjelaskan pernyataan Prabowo tersebut.

Hashim tak menampik dirinya sangat kenal baik dengan Edhy Prabowo. Hashim mengatakan pertama kali kenal Edhy 25 tahun lalu. Waktu itu, menurut dia, Edhy Prabowo adalah seorang pengangguran yang berperilaku baik.

Baca Juga: Demi Indonesia Damai, Kementerian Sosial Kukuhkan Pelopor Perdamaian Indonesia

Namun, perilaku Edhy yang sekarang membuat penyesalan dalam diri Hashim. Apalagi, pada waktu Menteri KP nonaktif itu tertangkap KPK pada Rabu, 25 November lalu, Partai Gerindra justru mendapat penghargaan partai politik yang paling informatif menurut Komisi Informasi (KI) dan mendapat penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin.

"Kami dapat penghargaan. Tapi penghargaan itu tidak disebut-sebut (lagi) oleh media karena skandal itu," ujar Hashim.

Baca Juga: Soal Adzan Seruan Jihad, MUI Jabar Bersama Ormas Islam Sepakat Nyatakan Haram

Oleh karena itu, karena kejadian yang menimpa Edhy Prabowo ini, Hashim bertekad untuk mengawasi seluruh kader Partai Gerindra di Indonesia.

"Kalian semua, saya pribadi, Hashim akan mengawasi semua kader-kader di Indonesia," tegas Hashim.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x