Buah Luhut Pandjaitan ke Negeri Matahari Terbit, Investor Siap Dukung SWF dan Danai Rp 57 Triliun

- 5 Desember 2020, 07:38 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuannya dengan penasehat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, di Tokyo/ ANTARA/
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuannya dengan penasehat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, di Tokyo/ ANTARA/ /



PR CIREBON - Pada 3 Desember 2020, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Negera Matahari Terbit, mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Nusantara Investment Authority (NIA).

Undangan tersebut disampaikan langsung oleh Luhut dalam pertemuannya dengan Penasehat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, di Tokyo.

Dari hasil undangannya tersebut, Luhut mengatakan Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) siap mendukung Sovereign Wealth Fund Indonesia dengan menginvestasikan 4 miliar dolar AS (setara Rp57 triliun).

Baca Juga: Demi Indonesia Damai, Kementerian Sosial Kukuhkan Pelopor Perdamaian Indonesia

"JBIC siap mendukung pendanaan SWF Indonesia sebesar 4 miliar dolar AS (Rp57 triliun), dua kali lipat lebih besar dari yang disampaikan The US International Development Finance Corporation (DFC), lembaga pembiayaan asal Amerika Serikat," kata Luhut dalam keterangan tertulis KBRI Tokyo, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA News.

Komitmen tersebut disampaikan Gubernur JBIC Maeda Tadashi dalam pertemuan di Tokyo, Jumat waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

Baca Juga: Soal Adzan Seruan Jihad, MUI Jabar Bersama Ormas Islam Sepakat Nyatakan Haram

Menurut Erick, komitmen yang disampaikan oleh Gubernur JBIC Maeda Tadashi tersebut akan segera ditindaklanjuti di tingkat teknis.

Pemerintah berharap investasi JBIC dapat mulai masuk ke Indonesia pada kuartal pertama 2021.

"Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur SWF Indonesia akan selesai pada pertengahan Desember ini dan tentunya PP tersebut tentunya akan semakin percepat pembentukan lembaga dana abadi Indonesia," tutur Erick.

Baca Juga: Prabowo Kecewa Kasus Edhy Lewat Hashim, Refly Harun: Berbicara Melalui Orang Lain, Sangat Minimalis

Sementara itu, Dubes Heri mengatakan JBIC akan menjadi salah satu lembaga keuangan yang berpartisipasi dalam master fund SWF Indonesia yang disebut Nusantara Investment Authority (NIA).

"Dukungan dari JBIC dan Pemerintah Jepang tentunya akan memperkuat ikatan kerja sama strategis Indonesia-Jepang, dan semakin menarik sektor swasta Jepang lainnya berinvestasi di Indonesia," kata Heri.

Selain menggelar pertemuan dengan Gubernur JBIC Gubernur, Luhut dan rombongan juga bertemu dengan tidak kurang dari 20 investor potensial Jepang lainnya di bidang keuangan dan energi.

Baca Juga: Meski Sempat Dihadang Anggota FPI, Polisi Pastikan Surat Panggilan Kedua Sudah Diterima

Sejumlah agenda strategis kerja sama bilateral Indonesia-Jepang turut diangkat Luhut dalam pertemuan tersebut termasuk komitmen Jepang untuk realisasikan MRT Jakarta Fase 2 tepat waktu.

Agenda perubahan iklim juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Jepang berharap Indonesia dapat mendukung target Jepang untuk mencapai "Carbon Neutral" pada 2050.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x