Wali Kota Bogor Bima Arya Dianggap Tidak Beretika, Fadli Zon: Mungkin Cari Peluang Politik

- 29 November 2020, 22:30 WIB
Fadli Zon.
Fadli Zon. /Twitter @fadlizon



PR CIREBON - Saat ini tengah hadir Pro dan kontra di tengah masyarakat dan pemerintah terkait swab test hingga perawatan Habib Rizieq Shihab di Rumah Sakit Ummi Bogor beberapa waktu yang disoroti publik.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter@fadlizon, salah satu anggota Dewan Perwakilan rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon ini mengomentari apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya mengenai pentolan FPI ini.

Politisi Partai Gerindra itu mengkritisi aksi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang telah mengunjungi RS Ummi setibanya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu tiba dan menjalani perawatan.

Baca Juga: Penyidik Sudah Kirim Surat Panggilan, Polisi: Rizieq Shihab Bakal Diperiksa 1 Desember

Menurut Fadli Zon, kedatangan Bima Arya Sugiarto itu dalam sebuah misi khusus untuk mengetahui status tes swab atau penyakit apa yang sedang di derita Habib Rizieq, bukan hanya terkait penegakan peraturan karantina.

Namun kedatangan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto diduganya tengah mencari perhatian publik terkait peluang politik.

"Walkot Bogor @BimaAryaS mungkin sedang cari perhatian mencari peluang politik," tulis Fadi Zon.

Baca Juga: Soal Kasus di Sulteng, Polri Minta Tak Perlu Khawatir dan Tetap Tenang

Kemudian ada pihak MER-C yang menilai Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mendapat perlakuan kurang beretika dari Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto setibanya di Rumah Sakit Ummi Bogor.

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, hal ini mengganggu pasien lain di rumah sakit tersebut.

"Selain itu, Wali Kota Bogor (Bima Arya) juga tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat," ucap Sarbini.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Layangkan Surat Panggilan ke Habib Rizieq, FPI: Jaga Jempol, Tetap Main Cantik

Sarbini menyebut, Wali Kota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja.

Selain itu pihaknya pun menjelaskan bahwa suatu hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa adanya intervensi atau tekanan dari pihak mana pun.

"Jangankan dalam situasi normal, di daerah bencana dan peperangan saja, kita selaku tenaga medis wajib menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien," ujar Sarbini.

Baca Juga: FPI Sebut Surat Panggilan HRS Sudah Diterima, Netizen Jangan Terpancing Emosi Tetap Bermain Cantik

Kemudian diketahui Bima Arya selaku Wali Kota Bogor menegur keras RS Ummi yang tidak mengetahui adanya kegiatan tes usap atau swab terhadap Rizieq Shihab.

Bahkan RS Ummi terancam akan di tutup jika memang benar menyembunyikan sesuatu tentang tes swab atau hasil tes swab Habib Rizieq Syihab di tutupi.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x