Menurut dia, penutupan stupa dan lorong dengan terpaulin tersebut belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010 dan Gunung Kelud 2014 yang mengeluarkan abu vulkanik sampai Candi Borobudur.
"Abu vulkanik yang bersifat asam tersebut dapat merusak batu candi. Batu akan menjadi lapuk kalau dibiarkan terus-menerus. Pengalaman itu yang membuat kita melakukan penutupan lorong dan stupa candi," katanya.***