Beredar Brosur Ajakan Penjarahan di Bali, BEM Udayana Bantah Buat Selebaran Hasut

23 Oktober 2020, 06:40 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono saat memberikan keterangan. /PMJ

PR CIREBON - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan selebaran berisi ajakan untuk melakukan anarkisme dengan menjarah dan membakar yang ditempel di beberapa lokasi di Bali, bukan dari BEM Universitas Udayana Bali.

"Setelah diklarifikasi ke BEM Universitas Udayana Bali, bahwa bukan mereka yang membuat selebaran itu," kata Brigjen Awi di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis.

Dia berujar Polda Bali telah menemukan dan menyita sejumlah brosur tersebut yang tertempel di beberapa tempat di Denpasar, Bali.

Baca Juga: Nilai Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Rocky Gerung: Habib Rizieq Lebih Pancasilais ketimbang Presiden

Untuk menyelidiki tersebarnya brosur provokasi itu, Polda Bali telah membentuk tim gabungan Dit Krimum dan Dit Intelkam Polda Bali. 

"Untuk mengungkap siapa pelaku yang membuat dan memasang pamflet atau selebaran yang berisi ajakan atau hasutan untuk melakukan perbuatan tindak pidana tersebut," ucap Awi.

Selain itu Polda Bali juga mengambil langkah preventif dan preemptive dengan mengimbau masyarakat melalui media sosial agar tidak terpengaruh hasutan tersebut. 
 
"Serta diimbau kepada orang tua yang memiliki putra dan putri jangan sampai terhasut dan termakan isu tersebut sehingga salah jalan melakukan perbuatan melanggar hukum," katanya.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna, Hadirkan Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
 
Sebelumnya, ditemukan selebaran berisi ajakan provokasi yang ditempel di beberapa lokasi di Denpasar, Bali. Pada selebaran/ brosur itu tercantum nama "Bali Aksi Tidak Diam". Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News Bali.

"Aksi Nasional Bergerak Bersama Batalkan Omnibus Law. BEM bersama rakyat Bali bergerak. Mari kita kumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah. Serang, hancurkan, jarah dan bakar #Balitidakdiam #mositidakpercaya," demikian isi selebaran itu.
 
"Itu brosurnya sudah kita dapat. Tapi pelakunya belum kita tahu siapa. Masih kita selidiki. Kalau sudah tahu kan sudah kami amankan, tapi sampai sekarang masih penyelidikan. Kalau kita lihat kan ada tulisan dari 'Bali Tidak Diam', tapi kita tidak tahu siapa yang pasang dan kapan dia pasang," ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi saat dihubungi di Denpasar, Rabu malam.  
 
Baca Juga: Depok Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Titik Simulasi Penyuntikan Sudah Ada
 
Ia mengatakan sementara belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan. Sedangkan terkait dengan pemasangan, saat itu sepertinya dilakukan ketika tidak ada orang. Sebaliknya, jika ada orang-orang di sana (TKP), mungkin tidak ada pihak yang berani pasang brosurnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler