Banyak Perubahan di Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Pemindahan Ibu Kota Ditunda Demi Penanganan Covid-19

21 Oktober 2020, 18:12 WIB
Desain ibu kota baru di Kalimantan Timur /isu pemindahan ibukota baru pun tertutup corona/Foto: dok PUPR

PR CIREBON - Tepat pada Selasa 20 Oktober 2020 kemarin, masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menginjak usia satu tahun pemerintahan.

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 20 Oktober 2019 lalu, Joko Widodo bersama dengan Ma'ruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Masih teringat dalam pidato pertamanya setelah pelantikan tersebut, Presiden Jokowi menekankan lima hal penting yang akan dilakukannya dalam lima tahun ke depan  di masa pemerintahannya (2019-2024).

Adapun, kelima hal penting itu yakni pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, memangkas segala kendala regulasi, penyederhanaan regulasi besar-besaran, dan transformasi ekonomi.

Baca Juga: Buruh Tetap Jadi Atensi dalam UU Omnibus Law, Moeldoko: Masih Banyak Lain Antre Minta Kerja

Selama satu tahun ini, Presiden Jokowi pun telah berupaya untuk memenuhi lima hal penting tersebut. Meski di awal tahun Negara Indonesia dilanda wabah pandemi Covid-19, hal itu tak menyurutkan Jokowi untuk menepati janjinya tersebut.

Sementara itu, di sisi lain dampak dari wabah pandemi Covid-19 di Indonesia itu pun telah membuat sejumlah pembangunan yang telah direncanakan oleh Presiden Jokowi sebelumnya harus terpaksa ditunda.

Salah satu program unggulan yang harus ditunda tersebut yaitu rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam laporan satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf. Dalam penjelasannya itu, program unggulan pemindahan ibu kota harus ditunda.

Baca Juga: Protes Kebrutalan Polisi, Demo #EndSARS di Nigeria Diwarnai Letusan Tembakan ke Arah Pendemo

Moeldoko menjelaskan penundaan itu karena pemerintah ingin fokus menghadapi pandemi Covid-19. Sebab itu, pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur pun tertunda.

"Di antaranya pemindahan ibu kota baru. Meski tetap dalam agenda. Tapi sebaliknya, proyek-proyek padat karya diperbanyak," tutur Moeldoko dalam laporan yang dirilis Selasa 20 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Meski demikian, Moeldoko memastikan bahwa program infrastruktur dan energi tetap berkelanjutan dari periode sebelumnya.

Baca Juga: 6.5 Juta Anak Stunting di Indonesia, Ini Harapan Wapres Kepada Kepala Daerah

Moeldoko melanjutkan, sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang cukup memukul ekonomi nasional, pemerintah pun memilih melakukan refocusing dan realokasi anggaran.

"Penggunaan anggaran saat ini bergeser untuk menangani Covid-19, dari sisi kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat," tuturnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler