Buruh Tetap Jadi Atensi dalam UU Omnibus Law, Moeldoko: Masih Banyak Lain Antre Minta Kerja

- 21 Oktober 2020, 17:54 WIB
KEPALA Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.*
KEPALA Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.* /instagram/dr_moeldoko
PR CIREBON - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan kepentingan buruh tetap menjadi atensi bagi pemerintah dalam penyusunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
 
Menurut Moeldoko, pemerintah selalu memikirkan kepentingan buruh, namun juga memikirkan kebijakan untuk mempermudah masyarakat mendapat pekerjaan.
 
Pernyataan tersebut ia lontarkan saat menjadi bintang tamu talk show bertajuk 'Setahun Jokowi-Ma'ruf' di salah satu stasiun TV swasta pada Selasa, 20 Oktober 2020.
 
“Buruh tetap menjadi atensi pemerintah, tapi di belakang buruh juga masih banyak orang yang antre dapat pekerjaan,” kata Moeldoko dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
 
Selain itu, pemerintah juga memikirkan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan jutaan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akhirnya meningkatkan tingkat pengangguran di Indonesia.
 
“Jumlah pencari kerja terus meningkat, yang terlihat dari jumlah pendaftar di Program Kartu Pra Kerja yang mencapai 34,2 juta orang, tiga hari lalu pendaftar Pra Kerja mencapai 33 juta orang. Artinya banyak orang butuh kerja,” ujar Moeldoko.
 
Oleh karena itu, pemerintah selalu mencari titik keseimbangan baru untuk mengakomodir segala kebutuhan masyarakat.
 
“Kami tidak boleh stagnan dalam sebuah situasi, harus selalu berubah hadapi situasi karena tantangan juga berubah. Titik keseimbangan baru itu yang betul betul kita cari sebaik-baiknya,” ujar Moeldoko.
 
 
Ia menjelaskan bahwa pemerintah terus berusaha mentransformasi ekonomi dan menyelesaikan hambatan-hambatan ekonomi di masa lalu.
 
Pemerintah juga berusaha menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan tetap terbuka terhadap berbagai masukan untuk menjadi lebih baik.
 
“Ketika ada kebijakan menuju jalan yang lebih baik, lho kenapa jadi paradoks bangsa ini. Kemudian harus mandiri. Terbuka untuk perbaikan. Kami harus jadi bangsa terbuka, tidak boleh kita terlalu yakin diri sudah cukup seperti ini,” ujar Moeldoko.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x