KAMI Sering Dijegal dan Ramai Dicemooh Banyak Pihak, Gatot Nurmantyo cs Justru Dulang Popularitas

29 September 2020, 18:00 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. * /Antara/Aditya E.S.Wicaksono./

PR CIREBON - Acara yang digelar oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di berbagai daerah terus dihalangi oleh sekelompok orang. Hal ini justru membuat orang-orang yang ada di KAMI, termasuk Gatot Nurmantyo mendulang popularitas.

Tak hanya itu, nama organisasi tersebut pun semakin besar di mata masyarakat meski banyak pihak yang sibuk mencemooh dan mencoba merusak.

Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan, cukup mengherankan jika deklarasi KAMI dijegal di mana-mana. Menurutnya, hal itu menunjukkan negara, penguasa, dan orang-orang yang berseberangan dengan KAMI takut dan mengkhawatirkan gerakan ini makin besar.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Kebakaran Kejagung, Polri Periksa 12 Saksi Terkait dari PNS hingga Cleaning Service

"Orang-orang yang ada di dalamnya (KAMI) menjadi populer. Ya sebagai contoh Gatot Nurmantyo justru memetik populerisme gara-gara diadang sana diadang sini dengan pernyataan yang kontroversial juga," kata Refly di akun YouTube Refly Harun, Selasa, 29 September 2020 dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi partner sindikasi konten SINDOnews.

Lebih lanjut, Refly berharap peristiwa di Surabaya, Jawa Timur tidak terulang di daerah lain.

"Sekadar deklarasi saja masak harus dilarang, apalagi misalnya deklarasi yang mengikuti protokol Covid-19, dilakukan secara damai. Jadi kalau itu sudah ditempuh, tidak ada alasan untuk membubarkannya," ujarnya.

Baca Juga: Negara Berpenghasilan Rendah Kesulitan Tangani Covid-19, WHO Siapkan 120 Juta Tes Diagnostik Cepat

Diketahui, kehadiran Gatot Nurmantyo di Surabaya, Jatim, Senin, 28 September 2020 diwarnai demonstrasi sekelompok orang. Mereka berjaga di sekitar Gedung Juang 45 Surabaya yang menjadi tempat Silaturahmi Akbar KAMI.

Mereka juga datang ke Graha Jabal Nur, Jalan Jambangan Kebon Agung Nomor 76 Surabaya, saat Gatot Nurmantyo menghadiri acara ramah tamah yang bersifat internal.

"Jadi begini, Pak Gatot itu mau ke Gedung Juang 45. Kami sarapan dulu di penginapan itu (Graha Jabal Nur, Jalan Jambangan Kebon Agung Nomor 76 Surabaya). Saat sarapan, itu kan banyak kiai dan tokoh masyarakat. Mereka lantas meminta Pak Gatot memberi sambutan. Baru di tengah jalan dibubarkan polisi. Di luar, ormas juga teriak-teriak dan melakukan intimidasi," kata Ketua Komite Eksekutif (KE) Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim Donny Handricahyono.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Sindonews

Tags

Terkini

Terpopuler