Nyeleneh, Kicauan Hilmi untuk Gatot: Harusnya Ngajak Nonton Drakor atau Kpop, Pasti Jadi Wapres

24 September 2020, 21:46 WIB
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo./Antara/Aditya E.S.Wicaksono /Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo.* /Antara/Aditya E.S.Wicaksono/

PR CIREBON - Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang juga seorang Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sempat mengungkap alasan dirinya dicopot dari posisi Panglima TNI pada akhir 2017.

Menurutnya, ia diganti karena tetap bersikeras menginstruksikan seluruh anggota TNI untuk menonton film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI).

Padahal saat itu, ia hanya memerintahkan karena dia ingin meningkatkan kewaspadaan terhadap kebangkitan partai terlarang itu.

Untuk itu, Ustad Hilmi Firdausi, yang diketahui sebagai pengasuh Pondok Penghafal Al Qur'an Yatim Dhuafah Baitul Qur'an, menangapi santai dengan gaya khas dalam media sosialnya.

Baca Juga: Imbas Kasus Covid-19 Jakarta Rekor Mulu, PSBB Ketat Diperpanjang hingga 11 Oktober 2020

Secara gamblang, dia berkicau penuh keyakinan, jika waktu itu Gatot tak menginstruksikan nonton film G30S/PKI, maka kejadiannya tak akan seperti yang Gatot ungkapkan.

Misalnya, Gatot dapat memerintahkan nonton drama korea (drakor) yang sedang fenomenal di bumi nusantara, sehingga ia kemungkinan dapat duduk di kursi wapres.

"Harusnya Pak Gatot dulu jangan memerintahkan nonton Film G30S/PKI, tapi ngajak nonton Drakor atau konser KPop, mungkin bapak yang akan jadi wapres saat ini," ungkapnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Jakarta Pecah Rekor Lagi, Kasus Covid-19 Nasional Per 24 September 2020 Naik 4.634 Pasien

Lebih lanjut, ia menanggapi kalangan yang meminta jangan menghembuskan isu tersebut setiap September seakan-akan sengaja dimainkan untuk kepentingan tertentu.

Artinya, kepada mereka yang tidak berkenan dengan isu komunisme muncul, Hilmi Firdausi menegaskan tidak ada maksud memainkan isu, tetapi lebih supaya publik waspada.

"Ada yang nyuruh hentikan isu PKI tiap September. Ini bukan memainkan isu, tapi jaga-jaga dan waspada, tidak hanya September, kalau perlu sepanjang tahun waspada. Sekali saja lengah, sejarah bisa saja kembali terulang. Lagian nggak ada ruginya kan kita siaga," jelas Hilmi Firdausi.

Baca Juga: Terbongkar Keanehan Rapid Test dari Mahal hingga Murah, dr Tirta Ungkap Tujuh Bukti Bisnis Covid-19

Sebagai informasi, Gatot mengaku telah mendeteksi kebangkitan PKI di Indonesia sejak 2008.

“Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru diawali sejak 2008,” demikian bunyi pengakuan Gatot terkait kemunculan PKI, belum lama ini.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler