Tiap Bagian Pilkada Bisa Jadi Klaster Baru Covid-19, Pengamat: Demokrasi Tak Boleh Korbankan Rakyat

19 September 2020, 13:12 WIB
Pilkada serentak 2020 //RRI

PR CIREBON - Pilkada Serentak 2020 yang sudah hampir hitungan bulan, ternyata membuat khawatir Pakar Politik Pemerintahan, Djohermansyah Djohan yang menilai klaster baru Covid-19 dapat tercipta dalam tiap bagian Pilkada.

Artinya, klaster Pilkada yang dikhawatirkan ini bisa muncul dari paslon, tim sukses dan masyarakat yang tidak disiplin, sehingga hanya akan meningkatkan pertambahan pasien positif Covid-19.

"Ada indikasi udah tampak di depan mata. Ada paslon, karena tidak disiplin, ada masyarakat, dan tim sukses yang tidak disiplin. Jangan ini malah membuat kita menjadi terpuruk," ungkap Djo kepada RRI, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com pada Sabtu, 19 September 2020.

Baca Juga: TMMD Reguler Brebes Buka Akses Sekolah Bocah Kembar Siam Yang Ingin Jadi Dokter

Untuk itu, Djo menyebut perlu melihat kembali kebijakan pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan, perlu analisa yang baik untuk menentukan kelanjutan penyelenggaraan Pilkada. Jika pun tidak ada analisis, maka harus ada alternatif lain, termasuk melakukan penundaan.

"Demokrasi juga tidak mengorbankan manusia, tapi justru memuliakan manusia. Pilkada harus aman, nyaman bagi pemilih, pada kandidat, penyelenggara, maka pertimbangkan, aman ngga kita," jelas Djo.

Baca Juga: Trump Lindungi Keamanan Nasional AS, TikTok dan WeChat akan Dilarang Mulai Bulan November

Sebagai informasi, Djo sempat mengatakan bahwa klaster Pilkada dapat dikatakan sudah mencapai siaga satu.

"Ini sudah siaga satu lah," kata Djo.

Apalagi, saat ini Ketua KPU, Arief Budiman sendiri sudah terkonfirmasi positif Covid-19, artinya memang perlu diwaspadai klaster pilkada tersebut.

"Kalau KPU tingkat pusat saja sudah terkonfirmasi positif, maka itu artinya kita perlu sekali kewaspadaan, melihat segala macam kebijakan, kekurangan, dari tahapan pilkada kita, termasuk adalah kampanye," sebutnya.

Baca Juga: PA 212 Diduga Jadi Dalang Pembobolan Data Pribadinya, Denny Siregar: Kok Ada Nama Babeh ya ?

Dengan demikian, pilkada di tengah pandemi memang sangat berat ada yang perlu analisis lain untuk menyelenggarakannya, setidaknya agar tidak terus berjatuhan korban Covid-19.

"Saya menggarisbawahi pernyatan prsiden yang menegaskan sudah terang benerang, bahwa kesehatan nomor satu, hati-hati klaster pilakda. Presiden sudah wanti wanti, penyelenggara, paslon, pemilih, tim sukses," demikian pernyataan Djo, belum lama ini.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler