Demi Target Pilkada 60 Persen, Sikap Golkar Mirip Main Bola dengan Beri Sanksi Tegas Kader Pembelot

31 Agustus 2020, 10:48 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ist /

PR CIREBON - Partai Golkar akan memberikan suasana Pilkada yang berbeda untuk para internalnya karena tak segan memberi sanksi tegas terhadap pimpinan DPRD, fraksi, ataupun kadernya yang membelot dukungan kepada pasangan lain pada Pilkada Serentak 2020.

"Tadi saya sudah bilang di dalam (bimbingan teknis, red.) bahwa kader yang sudah kami usung di pilkada kemudian ada pimpinan daerah, pimpinan DPRD, atau fraksi yang berbeda dukungan, kami bangkucadangkan dulu," ungkap Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto usai membuka acara Bimbingan Teknis Pendidikan Politik Partai Golkar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pilkada Serentak 2020 di Hotel Pullman, Jakarta pada Minggu, 30 Agustus 2020.

Lebih lanjut, Airlangga mengibaratkan tindakan sanksi tegas itu serupa orang main bola yang akan menyediakan bangku cadangan untuk para pemain yang gagal menampilkan terbaik.

Baca Juga: Deklarator KAMI Punya Reputasi Terhormat, Fadli Zon: Mereka Mewakafkan Diri Jadi Juru Bicara Rakyat

"Kalau main bola, 'kan ada bangku cadangkan, lalu diganti pemain baru. Nanti dari bangku cadangan, bisa dikembalikan ke lapangan atau disuruh dia masuk ke ruang ganti. Jadi, ini sikap tegas dari DPP," papar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Namun begitu, Golkar memastikan para kadernya solid mendukung pasangan calon yang diusung pada pilkada mendatang.

Dalam kesempatan itu, Airlangga yang juga Menko Perekonomian itu mengatakan bahwa tolak ukur keberhasilan suatu partai politik adalah kemenangan. Apalagi, Pilkada Serentak 2020 menjadi sangat strategis dengan berhadapan langsung pada Pemilu 2024.

"Arti kemenangan bagi Partai Golkar adalah sangat penting dan strategis. Golkar menargetkan 60 persen kemenangan di Pilkada 2020," tambah Airlangga.

Baca Juga: PDIP Cerdik Olah Pengganti Risma di Pilkada, Hasto: Kami Tak Ingin Surabaya Salah Pengelolaan

Hanya saja, Airlangga tak lupa mengingatkan jika pada pandemi Covid-19 ini pola kampanye pilkada harus dengan cara yang berbeda.

"Pandemi Covid-19 ini 'kan membuat kita untuk berpikir dan berbuat dengan cara yang berbeda, termasuk dalam kampanye nanti. Jadi, tidak ada rapat-rapat massal. Menjangkau pemilih bisa melalui campaign digital atau pemanfaatan media dan IT secara tepat guna," tandas Airlangga.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler