Network
PR CIREBON - Musyawarah Daerah (Musda) ke-X DPD Partai Golkar Labuhanbatu, berlangsung ricuh pada Jumat, 28 Agustus 2020 sore.
Kericuhan yang terjadi pun diwarnai dengan aksi banting dan lempar kursi di dalam ruangan Musda.
Kader partai Golkar tersebut menilai pelaksanaan Musda kali ini cacat hukum, karena Ketua DPD Partai Golkar Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe terpilih secara aklamasi, tidak memenuhi persyaratan menjadi pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota.
Baca Juga: Kejutkan Penggemar, Jackson GOT7 Umumkan Kolaborasi dengan Galantis di Twitter
Musda ke-X Partai Golkar Labuhanbatu, dilaksanakan di aula kantor Partai Golkar Jalan SM Raja No. 56 Rantauprapat.
Pelaksanaan Musda dihadiri pengurus Partai Golkar Sumut, di antara tiga Wakil ketua DPD I Partai GolkarSumatera Utara (Sumut), Hasnan Said, Sabar Syamsurya Sitepu, dan Romay Noor, serta Ketua DPD II Partai Golkar Labuhanbatu terpilih, Andi Suhaimi Dalimunthe beserta para kader Partai Golkar Labuhanbatu.
Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul "Musda Golkar Ricuh, Muncul Aksi Lempar-lempar Kursi", sebelumnya pada acara Musda ke-X Partai Golkar Labuhanbatu, hanya satu orang yang mendaftar maju mencalonkan diri sebagai kandidat ketua, yaitu Andi Suhaimi Dalimunthe, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Labuhanbatu.
Baca Juga: Kaget Dituding Buat Pendidikan Militer dalam Kampus, Nadiem: Mahasiswa Merdeka Pilih Sendiri
Namun saat pimpinan Musda ingin mengumumkan Ketua DPD Partai Golkar Labuhanbatu terpilih secara aklamasi, beberapa kader Partai Golkar langsung protes ke unsur pimpinan Musda.
Kader partai mengungkapkan calon ketua DPD Partai Golkar Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe tidak memenuhi persyaratan yang diatur dalam Partai Golkar.
Sepuluh menit dibanjiri protes, aula kantor Partai Golkar Labuhanbatu memanas, hingga akhirnya kader Partai Golkar yang tidak terima dengan penetapan ketua terpilih secara aklamasi terlibat kericuhan.
