Rayu AHY Masuk Kabinet Indonesia Maju, Bamsoet: Demokrat Sudah Pengalaman 10 Tahun Berkuasa

7 Agustus 2020, 08:34 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo.* /Humas MPR RI/

PR CIREBON - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono belum lama ini mengadakan pertemuan dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo(Bamsoet) di Gedung MPR RI, Jakarta pada Kamis, 06 Agustus 2020.

Dalam detailnya, pertemuan itu dibuka dengan pujian Bambang yang menyebut Partai Demokrat sebagai partai dengan pengalaman berkuasa selama dua periode (2004-2014), seiring dengan tahun 2008 pernah menghadapi krisis global.

"Berbagai capaian yang diraih Indonesia saat ini, tak lepas dari kontribusi Partai Demokrat saat sepuluh tahun berkuasa. Kini, selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Partai Demokrat memilih berada di luar pemerintahan,” ungkap Bamsoet dalam keterangan pers yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Dukung Gibran di Pilkada Solo, PSI Ngaku Pernah Ditawari Rp1 Miliar Agar Relakan Satu Kursi Miliknya

Untuk itu, Bamsoet bermaksud mengajak Partai Demokrat bergotong royong dalam menyelesaikan berbagai persoalan Indonesia sekarang.

Lebih lanjut, Bamsoet menilai Partai Demokrat sudah memiliki banyak wakil yang mencapai 1.878 anggota legislatif. Mulai dari 54 anggota DPR RI dan 1.788 anggota DPRD kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia. Padahal saat ini, Partai Demokrat berada di luar pemerintahan masa pimpinan Presiden Joko Widodo.

“Justru sudah memberikan teladan (Partai Demokrat, red),” ujar Bamsoet.

Baca Juga: Refly Harun Diam-diam Puji Presiden Jokowi, Sebut Periode Pertama Miliki 'Starting Point' Tinggi

Sedangkan bila menilik pertumbuhan ekonomi, Indonesia berada dalam kondisi genting karena sudah mencapai minus 5.32 persen di Kuartal II 2020.

Maka, ini harusnya menjadi saat yang tepat bagi Bangsa Indonesia untuk lebih merapatkan barisan.

“Jangan sampai pertumbuhan ekonomi di Kuartal III kembali minus dan menyebabkan Indonesia masuk ke jurang resesi, seperti yang sudah dialami Singapura, Filipina, Korea Selatan, Jerman, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat,” papar Bamsoet.

Baca Juga: Sempat 'Ngambek' Mundur hingga Nadiem Makarim Memohon, NU Putuskan Kembali Gabung POP Kemendikbud

Selain itu, Bamsoet juga menyinggung kondisi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 juga menjadi penyebab merosotnya perekonomian Indonesia sekarang.

Terbukti, jumlah pengangguran saat ini tercatat mencapai 10.58 juta jiwa dengan potensi mencapai 12 juta jiwa hingga tahun 2021.

“Sementara kemiskinan dicatat BPS per Maret 2020 mencapai 26.4 juta jiwa. Jika bangsa ini hanya sibuk mengurusi persoalan politik, imbasnya pengendalian penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan terabaikan,” klaim Bamsoet.

Baca Juga: Sudah Diusulkan Jadi Bagian UNESCO Geopark Dunia, Kawah Ijen Bersiap Memukau Turis Mancanegara

Dalam arti lain, Bamsoet kembali menyerukan ajakan Partai Demokrat demi berpartisipasi, sehingga terlihat “merayu” Partai Demokrat agar masuk Koalisi Indonesia Maju.

"Sebagai Ketua Umum termuda partai politik yang berada di parlemen 2019-2024, AHY pasti tak hanya mengandalkan jiwa mudanya dalam menahkodai Partai Demokrat. Ia juga mengandalkan pengalaman dan ketajaman pikiran. Patriotisme lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 sekaligus peraih bintang penghargaan Adi Makayasa ini tak perlu diragukan," jelas Bamsoet.

Lebih dari itu, Bamsoet nampak amat mengakui kiprah AHY dengan sejumlah tugas yang pernah dilakukannya di dunia TNI, seperti Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh (2002), Kepala Seksi Operasi Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006), dan bertugas menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon Selatan ketika Israel dan Hizbullah terlibat perang selama 34 hari.

Baca Juga: Bergerak Kampanye Masker, BNPB: Kolaborasi Jabar dan Media Terbukti Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat

"Peraih gelar akademik master dari berbagai universitas terkemuka dunia seperti Harvard, Amerika Serikat dan Nanyang Technological University, Singapura, ini pasti mampu memberikan warna baru bagi Partai Demokrat, melengkapi warna perjuangan yang sudah dilakukan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono," pungkas Bamsoet.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler