Belum Usai Virus Corona, 4.888 Babi Mati Akibat Virus ASF di NTT

13 Maret 2020, 16:55 WIB
Satu di antara babi yang mati akibat virus ASF, dibuang warga di tempat pembuangan sampah sementara di kawasan Penfui, Kota Kupang, NTT akhir Februari 2020.* /ANTARA/ Juventus Beribe

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 4.888 babi milik masyarakat di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur mati mendadak.

Kematian babi-babi tersbut disebabkan oleh serangan virus African Swine Fever (ASF).

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Danny Suhadi melalui drh. Melki menyebutkan jumlah babi yang mati tersebut saar kegiatan Bakohumas diselenggarakan Biro Humas dan Protokol Setda NTT terkait penanganan virus ASF yang berlangsung di Kupang.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Pandemi, Menteri Agama Anjurkan Salaman Tangan dan Cipika-cipiki Dihilangkan Sementara

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, virus ASF yang telah menyerang ribuan ekor babi di Pulau Timor masuk ke NTT melalui Timor Leste yang sebelumnya terpapar virus ASF tahun lalu.

Sebanyak 4.888 babi yang mati tersebut meliputi Kota Kupang sebanyak 221 ekor, Kabupaten Kupang sebanyak 1.758 ekor.

Kemudian Timor Tengah Selatan sebanyak 825 ekor, Timor Tengah Utara 912 ekor, Belu 753 ekor, Malaka 49 ekor, dan UPT Pembibitan Ternak Tarus 370 ekor.

Baca Juga: Tips untuk Pengelola Medsos, dari Cara Cari Ide hingga Konsistensi untuk Naikkan Follower

Berdasarkan hasil pemeriksaan darah babi yang mati di Pulau Timor positif mengidap virus ASF. Pemprov NTT telah mengisolasi wilayah Pulau Timor dari masuknya babi-babi dari luar daerah.

Dalam mencegah meluasnya serangan virus ASF, pemerintah NTT telah menutup Pulau Timor dari masuknya babi dari luar daerah maupun keluar dari Pulau Timor.

Upaya dilakukan pemerintah NTT ini untuk mencegah semakin meluasnya serangan ASF di NTT.

Upaya mengisolasi Pulau Timor dari masuk dan keluarnya ternal babi ini untuk menyelamatkan 1,7 juta ekor babi di seluruh NTT.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler