Prediksi Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Pakar: Ada Dua Waktu yang Kita Lihat Penting

14 Juli 2021, 13:45 WIB
Pakar anggota tim peneliti FKMUI Muhammad N Farid memprediksi soal kasus positif Covid-19 di Jakarta. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

PR CIREBON - Pakar anggota tim peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKUI) Muhammad N Farid memprediksi soal kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Farid memprediksi jika kasus positif Covid-19 di Jakarta akan turun pada Agustus-September mendatang.

Perkiraan menurunnya kasus positif Covid-19 di Jakarta ini dilihat dari kasus yang terus meningkat pada bulan Juni-Juli ini.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 14 Juli 2021: Taurus Bijaksana, Gemini Terlalu Percaya Diri, Cancer Stabil

"Jadi penurunan di Februari dan kenaikan di Juni kita buat skenarionya. Seandainya kenaikan di Juni ini terus terjadi, artinya PPKM Darurat tidak terlalu mengubah perilaku masyarakat," ujarnya.

"Maka kira-kira masih naik terus sampai mungkin lebih dari 25 ribu sampai 30 ribu sehari di Jakarta," sambungnya Selasa 13 Juli 2021 dikutip PikiranRakyatCirebon.com dalam Antara.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan data yang diambil dari PPKM Darurat di Jakarta hingga 12 Juli 2021, pakar memperkirakan angka kasus masih akan naik dan menurun pada Agustus-September 2021.

Baca Juga: Bela Keputusannya untuk Mencampurkan Vaksin, Kepala Virologi Thailand: Kami Tidak Bisa Menunggu 12 Minggu

"Kalau misal diharapkan hari ini atau besok sudah mulai turun, kelihatannya nggak mungkin. Masih perlu naik dulu kemudian baru akan turun," ujarnya.

"Karena ini perlu waktu untuk merubah perilaku. Sebab perilaku di masyarakat belum terlihat sampai saat ini," sambungnya.

Melihat survei FKM UI, Lembaga Eijkman, CDC Indonesia, dan Pemprov DKI Jakarta belum lama ini, Farid beranggap pada bulan Juni peningkatan kasus terjadi sangat drastis terutama di wilayah Jakarta.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan 14 Juli 2021: Aquarius Ragu-ragu hingga Aries Ada Kesempatan Kerja

Sehingga, hal ini berdampak pada estimasi prevalensi yang dilakukan di bulan Maret.

Setelah diteliti, Farid menjelaskan adanya penambahan kasus 4,7 persen pada bulan April hingga Juni 2021. Perubahan prevalensi dari 44,5 persen di akhir Maret 2021 menjadi 49,2 persen di akhir Juni 2021.

Dari hasil ini, tim FKM UI mencoba melakukan proyeksi pandemi Covid-19 di Jakarta untuk melihat estimasi 6 bulan ke depan.

Baca Juga: Iklan Dramatis Vaksinasi Covid-19 di Australia Dapat Reaksi Negatif dan Kecaman dari Publik

Proyeksi ini dilakukan dengan pendekatan compartement model.

"Dari tren data yang dilihat di Jakarta, sebenarnya ada 2 waktu yang kita lihat penting. Pertama kenaikan yang sangat tinggi sekali sejak awal bulan Juni bahkan sampai sekarang," kata Farid.

Sementara yang kedua, yakni pada bulan Februari 2021, ada penurunan yang sangat drastis.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh UNICEF, perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) di masyarakat mencapai angka 60 persen.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Rabu, 14 Juli 2021: Aries Belum Siap, Gemini Dapat Panggilan Cinta

Sedangkan menurut beberapa survei lain, perilaku 3M saat ini mulai menurun.

Sehingga, selain karena adanya virus varian baru, perilaku 3M masyarakat yang tidak setinggi pada awal pandemi menjadi alasan meningkatnya angka kasus Covid-19 saat ini.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler