Peringati Hari Kartini, Najwa Shihab: Perempuan di Desa Terpencil Tidak Mampu Beli Pembalut

21 April 2021, 15:01 WIB
Sanbut Hari Kartini, Najwa Shihab sebut perempuan di pelosok kesulitan mendapatkan akses untuk membeli pembalut untuk menstruasi.* //Instagram/@najwashihab

PR CIREBON – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Najwa Shihab punya cara tersendiri untuk merangkul para perempuan.

Hal itu disampaikan dalam unggahan pada akun Instagram pribadi Najwa Shihab, @najwashihab pada Rabu, 21 April 2021.

Dalam unggahan tersebut, Najwa Shihab membagikan isu perempuan yang penting namun jarang diangkat ke publik secara terbuka, yaitu pembalut menstruasi.

Baca Juga: Presiden Chad Idriss Deby Meninggal dalam Bentrokan dengan Pemberontak, Satu Hari Setelah Ia Menang Pemilihan

“Pembalut menstruasi, sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kepemilikan tubuh perempuan. Sesuatu yang mau tidak mau memengaruhi beban rumah tangga,” ungkapnya.

Mungkin, lanjut ia, pembalut bukan merupakan sebuah hal yang menjadi kendala saat menstruasi datang.

Namun, berbeda dengan para perempuan yang tinggal di pelosok negeri yang terpencil.

Baca Juga: Prediksi Liga Italia: Juventus vs Parma, Cristiano Ronaldo Masih Diragukan Tampil di Allianz Stadium

Ia mengatakan bahwa mereka kesulitan mendapatkan akses untuk membeli, pun kesulitan karena keterbatasan ekonomi.

“Seperti di desa terpencil di Desa Pulau Raman, Batanghari, Jambi. Tujuh dari sepuluh perempuan muda tidak mampu membeli pembalut,” terang wanita yang akrab disapa Nana tersebut.

Hal ini membuat Najwa Shihab tergerak untuk menyelesaikan permasalahan bagi perempuan muda tersebut.

Baca Juga: Perdana Menteri Narendra Modi Memperingatkan 'Badai' Covid-19 Melanda India

Sebagai wujud aksi nyata, Najwa Shihab berkolaborasi dengan komunitas yang fokus kepada pemberdayaan perempuan.

Melalui kolaborasi itu, Najwa Shihab memberikan bekal berupa pelatihan kepada para perempuan di Desa Pulau Raman supaya mampu membuat pembalut kain sendiri.

“Kami ingin perempuan di Desa Pulau Raman tak hanya menerima bantuan berupa pembalut kain, tapi mendapat pembekalan untuk nantinya bisa memproduksi pembalutnya sendiri. Menciptakan kebaikan yang berkelanjutan,” tulisnya.

Baca Juga: Covid-19 Banyak Bermutasi, Varian Baru Disebut Lebih Banyak Menyerang Para Remaja

Pemberian bantuan ini berupa pembalut kain yang ramah lingkungan dan dapat digunakan berulang kali.

Hal tersebut merupakan simbol cinta kasih seperti yang diperjuangkan Kartini untuk para perempuan di Indonesia.

Bagi sebagian orang, siklus menstruasi masih dianggap tabu untuk dibicarakan di ruang publik.

Bahkan banyak perempuan yang merasa canggung untuk mengungkapkan permasalahan reproduksinya karena takut dianggap memalukan.

Baca Juga: Menguak Jaringan Narkoba Dumai-Madura, BNN Sita 212 Kg Sabu dan 19 Ribu Ekstasi

“Ada kesungkanan untuk mengakui siklus jasmani alamiah perempuan. Padahal, bila darah, lara, dan luka adalah pertanda kegagahan dan kejantanan, maka adalah suratan perempuan hidup di dalamnya, ditempa olehnya,” kata Najwa Shihab.

Najwa Shihab berharap, perempuan Indonesia bisa sehebat dan sekuat Ibu Kartini dalam memperjuangkan haknya.

“Kelebihan Kartini adalah kelebihan perempuan Indonesia. Mereka yang perkasa didera lara, dan tak pernah pupus dalam sifat tulus. Selamat Hari Kartini,” ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @najwashihab

Tags

Terkini

Terpopuler