PR CIREBON - Tsunami yang melanda Banda Aceh pada 14 Desember 2004 silam, menghancurkan hampir seluruh bagian Aceh, dan menyisakan banyak duka.
Dalam tsunami Aceh banyak orang yang meninggal, hanyut terbawa gelombang, bahkan hilang tidak berbekas.
Semenjak tsunami Acehh terjadi, banyak keluarga yang kehilangan sanak saudaranya akibat sapuan gelombang tersebut.
Baca Juga: Pejabat Tiongkok Masuk Daftar Hitam oleh Uni Eropa, Sebut Sanksi Pelanggaran HAM pada Muslim Uighur
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Instagram @matafakta, ditemukan seorang pasien di Rumasakit Jiwa Zaenal Abidin Banda Aceh, yang diduga merpakan personil Polri.
Personil Polri tersebut diduga bernama Abrip Asep yang hilang saat tsunami melanda Aceh 2004 silam.
Abrip Asep dulu ditugaskan sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang ke Polda Aceh dan ditugaska sebagai poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004.
Saat itu, Asep masih sebagai Bhayangkara Mudan dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip), beliau adalah lulusan tamatan Polri tahun 1999-2000.
Berita ditemukannya Abrip Asep langsung menyebar, terutama kepada sehabat-sehabat Asep yang ada di Polda Aceh, sehabat-sehabanya mengaku sangat gembira saat mendengar informasi tersebut.
Abrip Asep hilang saat bertugas.
Pada saat itu, tsunami menerjang Abrip Asep dan seluruh bangunan di sekitarnya hingga rata dengan tanah, dan Abrip Asep dinyatakan hilang saat itu.
Abrip Asep kini sudah ditemukan, sebagai orang yang sempurna meski dengan keadaan gangguan jiwa, setelah 16 tahun 3 bulan hilang.
Sejauh ini, pihak rumah sakit telah mencocokan ciri fisik dan ciri lainnya yang mendekati Abrip Asep, tetapi kecocokan ini perlu dikordinasikan dengan keluarganya yang ada di Palembang.***