PR CIREBON – Penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan reaksi dari banyak pihak, seperti pengamat dan aktivis.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto, misalnya, yang menyebut bahwa kasus penangkapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah oleh KPK itu mempengaruhi peluangnya dalam Pilgub 2023.
Menurut pengamat Andi Ali, kasus dugaan korupsi terhadap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah itu akan memberikan preseden buruk meskipun ia nantinya dinyatakan tidak bersalah.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 27 Februari 2021: Bisakah Rendy Mengambil DNA Nino?
"Namun jika kemudian pada akhirnya dinyatakan tidak bersalah, Gubernur Sulsel tentu masih memiliki waktu untuk membersihkan namanya," kata Andi Ali, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Apabila Gubernur Sulsel pada akhirnya dibebaskan dalam kasus tersebut, sisa waktunya masih bisa dimanfaatkan untuk meyakinkan masyarakat ataupun partai politik untuk kembali meminangnya.
Namun, lanjur Andi Ali, apabila pada akhirnya KPK menetapkan Gubernur Sulsel Nurdin sebagai tersangka, apalagi dinyatakan bersalah, peluang untuk kembali bertarung pada 2023 akan berakhir.
"Jadi intinya publik akan menunggu proses hukumnya seperti apa. Saya kira dalam dua hari ini, akan kita ketahui bersama seperti apa kelanjutan kasus tersebut," jelasnya.
"Jika dinyatakan tidak bersalah, maka Gubernur tentu harus segera membersihkan namanya karena kasus korupsi berdampak besar," sambungnya.
Sementara itu, aktivis yang tergabung dalam Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulawesi Selatan Husaima Husain, mengaku dirinya tak menyangka Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah ditangkap oleh KPK.
"Kami tentunya sangat sedih, pemimpin Sulsel dijemput KPK untuk menjalani proses hukum, apapun itu hasilnya kita serahkan ke KPK sebagai lembaga pemerintah yang diserahi tugas dalam menegakkan hukum," kata Husaima pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Dia mengatakan, pemberitaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sulsel yang ramai di media dan media sosial awalnya tidak ketahuinya bahwa salah satu dari mereka adalah Gubernur Sulsel.
Namun setelah dikonfirmasi ke sejumlah pejabat dan kerabat, akhirnya diketahui memang gubernur sudah ke Jakarta pada Sabtu dini hari.
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong di sela Hari Jadi Kabupaten Sinjai ke-457.
Ia mengakui sangat kaget saat mendapat informasi bahwa KPK membawa gubernur ke Jakarta untuk kasus OTT di rumah makan Nelayan, Makassar pada Jumat, 26 Februari 2021 malam.
"Saya sangat kaget dan tidak menyangka hal ini, namun apapun itu semuanya dikembalikan pada proses hukum yang menentukan bersalah atau tidaknya," katanya.***