PR CIREBON - Mantan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla atau JK baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menyampaikan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan turunnya indeks demokrasi Indonesia.
JK menyampaikan hal itu dalam acara peluncuran Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI yang digelar secara daring pada Jumat, 12 Februari 2021.
JK menjelaskan tentang hal-hal objektif apa saja yang tidak sesuai dengan dasar-dasar demokrasi di Indonesia.
Yang menjadi sorotan adalah ketika JK mempertanyakan terkait cara menyampaikan kritik pada pemerintah yang dinilai sulit di masa sekarang ini.
JK mempertanyakan bagaimana cara mengkritik pemerintah tanpa harus berurusan dengan polisi atau hukum.
Pertanyaan JK itu kemudian mendapat reaksi tak terduga dari berbagai pihak, baik pendukung dan pengkritik pemerintah.
Bagaimana tidak, JK yang merupakan mantan Wakil Presiden Indonesia dengan berat hati harus mempertanyakan bagaimana cara kritik pemerintahan agar tak dipolisikan.
Baca Juga: Jadwal TV RCTI serta Link Live Streaming Ikatan Cinta Episode Hari ini, Senin 15 Februari 2021
Banyak pihak yang justru malah mempertanyakan alasannya apa JK bertanya seperti itu.
Pasalnya, mereka menilai bahwa mengkritik itu sudah pasti tidak akan berurusan dengan polisi atau hukum.
Menanggapi dengan satir, Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi memberikan saran untuk JK.
“@Pak_JK, bagaimana mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Mudah.. caranya Pak JK buat janji dengan dokter untuk memeriksa ingatannya,” katanya dalam pernyataan tertulis pada Minggu, 14 Februari 2021.
Baca Juga: Jadwal TV RCTI serta Link Live Streaming Ikatan Cinta Episode Hari ini, Senin 15 Februari 2021
“..atau panggil guru les ke rumah, untuk mengajari beliau membedakan mana kritik dan mana fitnah,” ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari cuitan akun Twitter @TeddyGusnaidi.***