PR CIREBON - Menko Polhukam Mahfud MD menepis tudingan bahwa dirinya merestui Moeldoko terkait rencana kudeta Partai Demokrat.
Tidak hanya menepis tudingan merestui Moeldoko mengkudeta Partai Demokrat, Mahfud MD menyebut bahwa isu tersebut sangat aneh.
Lantaran, menurut Mahfud MD, di era demokrasi ini untuk melakukan kudeta kepemimpinan partai sangatlah sulit.
Baca Juga: Viral Video Sopir Minibus Ugal-ugalan di Probolinggo, Nekat Senggol Polisi hingga Terjatuh
Namun, secara tiba-tiba nama Menko Polhukam Mahfud Md ikut terseret dalam sebuah isu kudeta pada Partai Demokrat.
Elite Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebutkan nama Menko Polhukam Mahfud MD dalam sebuah isu kudeta yang terjadi pada Partai Demokrat.
Tidak hanya itu saja, Menko Polhukam Mahfud MD pun menepis tudingan tersebut bahwa dirinya terlibat dalam sebuah isu kudeta Partai Demokrat pada akun Instagram miliknya.
Baca Juga: Twitter Tandai Ujaran Kebencian Cuitan Menteri Dalam Negeri Turki Soal ‘Penyimpangan LGBT’
Menko Polhukam Mahfud MD sampai merasa heran dan aneh terkait isu kideta Partai Demokrat sampa melibatkan beberapa Menteri termasuk dirinya.
"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko polhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," tulis Mahfud MD dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @prof.mahfud, Rabu, 3 Februari 2021.
Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya kaget atas tudingan isu kudeta Partai Demokrat yang menyebut-nyebut namanya sampai dibilang telah merestu Moeldoko.
Baca Juga: Jawa Barat Mulai Pasang Kamera Tilang Elektronik, Kendaraan yang Kena Tilang akan Diblokir
"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tidak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahfud Md.
Menurut Menko Polhukam Mahfud MD bahwa isu Partai Demokrat akan dikudeta itu sangat sulit terjadi dan dipercaya.
Pada era demokrasi sangat sulit melakukan perebutan kekuasaan pada sebuah partai, Menko Polhukam Mahfud MD kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberi restu kudeta.
***