Bukhori Yusuf Sebut Tindakan Mensos Risma Berlebihan, Ferdinand: Apa PKS Merasa Anies Terancam Secara Politik?

30 Januari 2021, 15:02 WIB
Ferdinand Hutahaean /Foto: Antara/ M. Fikri Kurniawan/

PR CIREBON – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari ucapan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Bukhori Yusuf.

Ferdinand Hutahaean menyusul sikap Bukhori Yusuf yang sebelumnya menganggap jika tindakan Mensos Risma untuk membuka sentra produksi dan kuliner pemulung adalah tindakan berlebihan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @ferdinandhaean3 pada Sabtu 30 Januari 2021, Ferdinand Hutahaean lantas mempertanyakan komentar PKS tersebut.

Baca Juga: Langgar Perjanjian, Tiongkok akan Mulai Berhenti Akui Paspor Inggris untuk Warga Hong Kong

“Mengapa sih bagi orang PKS ini, melakukan yang baik, mengurusi rakyat terlantar supaya punya kehidupan dianggap salah?

"Bukankah yang dilakukan Risma ini adalah bagian dari memelihara rakyat?

“Atau orang PKS ini merasa Anies terancam secara politik oleh kehadiran Risma di Jakarta?” sambungnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ajak Unfollow Permadi Arya, Begini Tanggapan Netizen hingga Trending di Twitter

Baca Juga: Tanggapi Maraknya Brand Terkenal Terbitkan Surat Ajakan Review, dr. Tirta: Lagi Musim Surat-Suratan

Kementerian Sosial sebelumnya dikabarkan memberikan pelatihan sebagai bekal membuka sentra produksi dan kuliner bagi pemulung yang sementara ini tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi Penerima Manfaat supaya pandai atau pintar mengolah makanan secara baik dan benar, sehingga mereka nantinya akan mempunyai bekal dan ilmu yang cukup untuk membuat usaha kuliner secara mandiri," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Rabu, 27 Januari 2021 lalu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Pelatihannya tersebut dimulai sejak 26 hingga 31 Januari 2021 di Gedung Serba Guna Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.

Baca Juga: Harga Pulsa dan Token Listrik Disebut Akan Naik Karena Pajak, Menkeu Sri Mulyani Beri Bantahan: Bohong...

Dalam pelatihan itu, sembilan orang instruktur dari Surabaya Hotel School didatangkan untuk melatih peserta.

Pelatihan memasak itu diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari sembilan orang penerima manfaat, juga sembilan orang Pendamping Instruktur dari Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.

Ada pula delapan orang Dharma Wanita dan Istri para PPNPN, dua orang Penerima Manfaat dan dua orang pendamping dari Balai Karya Mulya Jaya Jakarta.

Baca Juga: PT Pupuk Indonesia Beberkan Lima Inisiatif Strategis 2021: Kepuasan Pelanggan ialah yang Utama

Sentra produksi dan kuliner yang dibangun terdiri dari tiga jenis, yaitu rumah makan, pujasera dan cafe.

Pusat kuliner ini akan menjadi tempat makan baik bagi pegawai Kemensos maupun masyarakat umum.

Kemensos mengungkapkan ingin mewujudkan warga terlantar yang bisa mandiri, merubah cara berfikir, merubah perilaku melalui Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang dikembangkan di Balai.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler