PPPI Minta Masyarakat Tunggu Evaluasi KNKT soal Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air

12 Januari 2021, 12:15 WIB
Sejumlah Prajurit Satuan Komano pasukan katak (Satkopaska) Armaa 1 mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Senin, 11 Januari 2021. /ANTARA/M. Risyal Hiayat /

PR CIREBON – Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak berspekulasi berlebihan terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182.

Hal itu disampaikan oleh Ketua PPPI Rizki Budimansyah Juzar. Pihaknya juga berpesan pada insan penerbangan untuk melakukan hal yang sama.

“Kami juga mengimbau masyarakat dan rekan-rekan insan penerbangan untuk lebih bijak dan menahan diri dari memberikan spekulasi, opini maupun analisa penyebab musibah yang menimpa SJ 182 kepada publik,” kata Rizki.

Baca Juga: Gorila di Taman Safari San Diego AS Bergejala Corona, Dua Ekor Dikonfirmasi Positif Covid-19

Rizki juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya evakuasi dan investigasi kepada pihak yang berwenang agar dapat memberikan hasil yang terbaik.

“Berkaitan dengan hal tersebut pada saat ini masih dilakukan upaya evakuasi oleh berbagai pihak yang saling mendukung,” katanya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Apresiasi juga disampaikannya pada Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan Kemenhub dalam upaya tersebut.

Baca Juga: Habib Rizieq jadi Tersangka Kasus Tes Swab, Muannas: Semua karena Dikomporin FZ

Selanjutnya, segala hasil temuan evakuasi dari musibah ini akan dilakukan analisisi dan investigasi mengenai penyebab dari kecelakaan SJ 182 oleh KNKT.

Ia juga berpesan agar masyarakat menunggu hasil investigasi resmi yang dikeluarkan KNKT.

“Kami senantiasa mendukung baik secara moral dan teknis kepada pihak berwenang (KNKT) dalam pengungkapan penyebab kecelakaan dimaksud.

Baca Juga: Viral Foto Diduga HRS dengan Tersangka Narkoba, Gus Romli: Jangan Ragu-ragu, Hukum dan Usir

"Mari kita bersama-sama mendukung upaya evakuasi dan investigasi kepada pihak yang berwenang agar dapat memberikan hasil yang terbaik,” ujarnya.

Rizki menambahkan, sedianya publik dan insan penerbangan bisa menyikapi musibah tersebut dan menghindari hal-hal yang dapat melukai keluarga korban dari musibah SJ 182.

Sementara itu, pencarian puing dan korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu dilanjutkan hari ini, Selasa, 12 Januari 2021.

Baca Juga: Sinyal Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Dilokalisir, Tim SAR Ungkap Kendala Pencarian

Personel gabungan TNI Angkatan Laut (AL) menurunkan alat pendeteksi logam (magnetometer) dari atas KRI Rigel-933 untuk mendeteksi puing pesawat Sriwijaya Air.

Magnetometer merupakan alat yang berbentuk seperti roket dengan panjang sekitar 1,5 meter.

Alat itu dilengkapi sensor untuk mendeteksi logam di bawah permukaan air.

Baca Juga: Bantu Evakuasi Longsor Sumedang, Ridwan Kamil: Korban akan Dipindahkan ke Pemukiman Baru

Saat diturunkan, alat itu dilengkapi kabel sepanjang 20 meter untuk merekam hasil pembacaan data bawah air dari ruang kendali.

Setelah dimasukan ke air, alat itu lalu ditarik berputar di atas lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Badan pesawat yang mengandung logam dapat terbaca melalui alat itu. Data hasil pembacaan alat itu diharapkan bisa menjadi tambahan data untuk mencari kotak hitam pesawat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler