Tanggapi Pernyataan Menag Yaqut soal Afirmasi Dua Kelompok, Tifatul Sembiring: Hati-hati..

26 Desember 2020, 09:06 WIB
Tifatul Sembiring. /Facebook.com/Tifatul Sembiring

PR CIREBON – Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal akan mengafirmasi kelompok Syiah dan Ahmadiyah, menuai banyak perhatian publik dan sejumlah tokoh.

Menag Yaqut mengatakan, dirinya tidak ingin ada warga negara minoritas yang terusir hanya karena perbedaan keyakinan.

“Mereka warga negara yang harus dilindungi,” ujar Menag Yaqut seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara pada Jumat, 25 Desember 2020.

Baca Juga: Heboh soal Varian Baru Covid-19, PB IDI: Lebih Mudah Menular 70 Persen

Menurut Menag Yaqut, kelompok ini perlu diajak berdialog untuk menjembatani perbedaan, sehingga Kementerian Agama akan memfasilitasinya.

“Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan. Kementerian Agama akan memfasilitasi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring mengingatkan Menag Yaqut agar berhati-hati terhadap Ahmadiyah.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Varian Baru Covid-19, Menkes Budi Gunadi Sadikin Langsung Bentuk Tim Khusus

Melalui cuitan dalam akun Twitternya, Tifatul mengatakan bahwa kelompok Ahmadiyah, di Pakistan sendiri termasuk kelompok non Islam.

“Hati2, di Pakistan, Ahmadiyah dimasukkan kpd kelompok non Islam,” cuit Tifatul, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Twitter @tifsembiring.

Politisi PKS itu juga mengusulkan agar sebaiknya Menag Yaqut berkonsultasi terlebih dahulu kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin soal Ahmadiyah.

Baca Juga: Diduga Risih Melihat Teman Sekamarnya Berdoa, Pasien Covid-19 ini Tega Membunuhnya

Menurutnya, Wapres Ma’ruf Amin sendiri dahulu pernah menyatakan bahwa kelompok Ahmadiyah menyimpang dari ajaran islam.

“Usul: agar Menag konsultasi ke Kiyai Ma'ruf Amien, karena beliau pernah menyatakan bhw Ahmadiyah itu menyimpang dari ajaran Islam,” sambungnya.

Oleh karena itu, Tifatul meminta agar Menag Yaqut banyak berdialog dan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengafirmasi kelompok-kelompok tersebut.

***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA Twitter @tifsembiring

Tags

Terkini

Terpopuler