Luhut Binsar Pandjaitan: Investor Tiongkok Akan Terus Berinvestasi di Kawasan Danau Toba

18 Desember 2020, 15:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menyebutkan Investor Tiongkok Akan Terus Berinvestasi di Kawasan Danau Toba.* /ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/aa

PR CIREBON – Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan investor khususnya dari Tiongkok dan sejumlah negara asing lainnya masih akan terus berinvestasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

"Investor Tiongkok misalnya sudah berinvestasi di beberapa proyek dan masih akan menanamkan modalnya di kawasan Danau Toba, " kata Luhut Pandjaitan di Kaldera Toba, Kabupaten Toba, Sumut, Jumat, 18 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Menko Luhut mengatakan itu usai acara Indonesia-Tiongkok Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destination. Hadir dalam kunjungan itu Dubes Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian.

Baca Juga: Suasana di Patung Kuda Mulai Memanas, TNI-Polri Tindak Tegas Massa Aksi 1812 untuk Bubar

Gelaran acara itu juga sekaligus dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok serta menggalakkan perekonomian pariwisata Indonesia.

Luhut Binsar Pandjaitan tidak merinci besaran investasi yang sudah ditanam dan akan ditambah pengusaha Tiongkok. Namun, katanya nilainya akan cukup besar karena selain di infrastruktur juga akan ada investasi hotel di kawasan Danau Toba.

Sebelumnya, Luhut pernah mengungkapkan bahwa Tiongkok berencana investasi di Danau Toba hingga $10 miliar dolar AS (sekitar Rp141,6 triliun).

Baca Juga: Bantah Ditawari Jabatan Menteri Sosial, Wali Kota Surakarta Rudyatmo: Itu Kabar di Twitter

Luhut berpendapat, investasi RRT dan negara lainnya itu merupakan kerja keras pemerintah yang terus berupaya menggerakkan perekonomian termasuk di tengah pandemi Covid-19.

Dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, katanya, pemerintah juga fokus pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Salah satu sektor program PEN adalah di sektor andalan Indonesia yakni pariwisata.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, katanya, mengembangkan destinasi wisata yang memprioritaskan ke lima daerah utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.

Baca Juga: Psikolog Sarankan Orang Tua Perbanyak Ngobrol dengan Anak Sejak Kecil

"Harapannya selain investasi terus bertambah, wisman (wisatawan mancanegara) dari Tiongkok juga meningkat khususnya usai pandemi Covid-19," katanya.

Bahlil Lahadalia selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak ekonomi yang sistemik, masif, dan terstruktur di seluruh dunia.

Berubahnya gaya hidup, katanya, mendorong pemerintah serta dunia usaha untuk melakukan evaluasi serta penyesuaian kebijakan-kebijakan baru, yang tentunya harus dilakukan secara cepat.

Baca Juga: Kelompok Ekstrimis Islam di Nigeria Akhirnya Bebaskan 344 Tahanan Siswa Sekolah Asrama

Pihak BKPM sendiri, melakukan pendekatan-pendekatan di luar kebiasaan. Tidak hanya untuk menangkap peluang investasi baru dari relokasi usaha, namun juga dalam penyelesaian persoalan investasi yang mangkrak.

Berdasarkan data yang ada, sudah 74,8 persen dari target investasi tahun 2020 yang sebesar Rp817,2 triliun terpenuhi dan sisanya optimistis terealisasi hingga akhir tahun.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler