Sulteng Resah Intoleransi, Forum Satu Bangsa Minta Polisi Usut Tuntas Pembakaran Gereja

28 November 2020, 14:17 WIB
Ilustrasi garis polisi. //PEXELS/Kat Wilcox /

PR CIREBON - Forum Satu Bangsa meminta polisi mengusut tuntas pembakaran gereja dan rumah warga serta pembunuhan yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat 27 November 2020.

Sebelumnya, warga Desa Lemba Tongoa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah digegerkan dengan pembunuhan oleh orang yang tidak dikenal. Pada 09.00 WITA, aksi pembunuhan menewaskan empat orang.

Polisi masih melakukan pengejaran orang tak dikenal sampai saat ini, yang diduga membunuh keempat orang itu.

Baca Juga: Pertanyakan Habib Rizieq Jadi Tersangka, Refly Harun: Semua Bisa Dipidana, Jangan Diskriminasi

Ketua Umum Forum Satu Bangsa Hery Haryanto Azumi dalam rilisnya diterima di Jakarta, Sabtu, mengutuk keras tindakan yang sangat bertentangan dengan kemanusiaan tersebut, apalagi menyerang tempat ibadah yang dapat memicu terjadinya konflik dalam skala yang lebih besar.

"Usut tuntas dan tangkap pelaku kriminal tersebut beserta dalangnya agar tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan yang mengorbankan rakyat dan umat beragama," katanya.

Selain itu, Hery mengajak para pemuka agama bersatu menghadapi berbagai provokasi dalam segala bentuknya. Para pemimpin agama harus menjaga ucapannya agar tidak merugikan umat manusia.

Dan menurutnya, membakar tempat ibadah dan membunuh warga yang tidak bersalah dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan, seolah intoleransi hidup lagi.

Baca Juga: Dibujuk Bima Arya, Habib Rizieq Akhirnya Mau Jalani Tes Swab Meski Konsul Dokter Pribadi Dulu

Hery sangat menyayangkan masih banyaknya pemuka agama yang mengembangkan dan menyebarkan narasi "perang" antar agama di NKRI yang sejak awal telah membangun kesepakatan sebagai Negara Damai.

Menurut Hery, jangan sampai potensi dan kemajuan Bangsa Indonesia kembali hancur karena tersedot ke dalam pusaran konflik sektarian dan agama yang mestinya sudah lama dilewati.

"Para pendiri bangsa telah meletakkan fondasi yang kokoh dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bagi Bangsa Indonesia, jangan sampai kita merusaknya," ujarnya.

Baca Juga: Lewat Kacamata Rose, Intip Rencana Masa Depan BLACKPINK Menuju Hal Baru

Ia menilai ada rembesan dari konflik internasional yang berusaha menjadikan Indonesia sebagai zona konflik agama dan etnis sehingga Indonesia tidak bisa tampil sebagai negara maju yang bermartabat di panggung dunia.

Menurutnya, jangan sampai potensi dan kemajuan bangsa Indonesia kembali hancur karena tersedot ke pusaran konflik sektarian dan agama yang seharusnya sudah lama berlalu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler