Ada ‘Anjing Bernyanyi’ di Papua, Freeport Dukung Uncen Lakukan Penelitian Demi Tujuan Konservasi

27 November 2020, 09:59 WIB
ILUSTRASI anjing.*/PIXABAY /

PR CIREBON- PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura dan New Guinea Highland Wild Dog Foundation (NGHWDF) telah merampungkan penelitian fase kedua terhadap satwa ‘anjing bernyanyi’ yang hidup di kawasan dataran tinggi Papua yang dilakukan sejak 2018.

General Superintendent of Highland Reclamation and Monitoring PTFI Pratita Puradyatmika di Timika, Jumat, mengatakan satwa anjing yang hidup di dataran tinggi Papua itu selama ini dikenal oleh masyarakat lokal sebagai ‘anjing bernyanyi’.

Baca Juga: Kota Bandung Tembus Rekor Tertinggi, Kasus Harian Covid-19 Capai 146 Orang

Penelitian pertama terhadap spesies anjing bernyanyi itu telah dimulai sejak 2016 dilakukan oleh Universitas Negeri Papua (Unipa) manokwari bersama NGHWDF pada tahun 2016.

Adapun, penelitian fase kedua dilakukan selama satu bulan, tepatnya pada Agustus 2018 di Distrik Tembagapura, kabupaten Mimika.

Pada 1 September 2020, hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di jurnal internasional Amerika Serikat, yaitu Proceeding of the National Academy of Sciences (PNAS).

Baca Juga: Setelah Uji Klinis Fase Tiga, Akhirnya BPOM Pastikan Vaksin Bio Farma Aman dan Halal

Penelitian fase kedua dilakukan untuk menganalisis hubungan genetik antara anjing bernyanyi dengan anjing liar lain yang hidup dataran tinggi Papua (highland wild dog).

Selama dua pekan memantau dengan perangkap berkamera (camera trap), tim peneliti berhasil merekam 18 ekor anjing bernyanyi.

Penelitian juga dilakukan dengan mengumpulkan sampel darah, kulit, dan rambut anjing untuk menganalisis ciri fisik, demografi, dan perilaku dari hewan tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin Resmikan Pabrik Farmasi Baru Rusia untuk Atasi Peningkatan Kasus Covid-19

Hasil penelitian menemukan bahwa anjing bernyanyi memiliki sejumlah kemiripan dengan anjing liar pegunungan Papua serta dengan dingo yang berhabitat di Australia.

Pratita mengatakan spesies anjing bernyanyi dapat ditemukan di hampir seluruh area tambang Grasberg PTFI. Tak ayal, sejumlah karyawan yang bekerja di area Grasberg juga kerap menyaksikan keberadaan kawanan anjing ini dari jarak dekat.

“Anjing bernyanyi sama sekali tidak menyerang manusia. Sebaliknya, kawanan anjing ini beberapa kali ditemukan dapat hidup dan beraktivitas berdampingan dengan para karyawan kami yang bekerja di sekitar tambang terbuka,” tutur Pratita, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Donald Trump Sebut akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Biden Menangkan Suara Elektoral

Warga lokal meyakini bahwa anjing bernyanyi merupakan keturunan nenek moyang mereka. kearifan lokal inilah yang turut membangun rasa tanggung jawab masyarakat dan PTFI untuk menjaga dan melindungi kelestarian satwa ini.

“Sudah menjadi komitmen PTFI untuk melindungi mega biodiversitas Papua melalui berbagai upaya penelitian dan pelestarian lingkungan," katanya.

"Maka dari itu, selain dengan menjaga habitat dan populasi anjing bernyanyi di area kerja kami, PTFI juga senantiasa mendukung upaya berbagai pihak, termasuk Universitas Cenderawasih, untuk melakukan penelitian lanjutan demi tujuan konservasi,” pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler