Vladimir Putin Resmikan Pabrik Farmasi Baru Rusia untuk Atasi Peningkatan Kasus Covid-19

- 27 November 2020, 08:42 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Pixabay/



PR CIREBON - Sebagai tanggapan serius dari Pemerintah Rusia yang mengalami rekor infeksi dan kematian tinggi akibat virus corona, Pemerintah Rusia membuat pabrik farmasi untuk mengobati pasien Covid-19.

Pabrik Farmasi tersebut diresmikan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Siberia.

Untuk diketahui, Rusia telah mengalami lonjakan infeksi sejak September, tetapi pihak berwenang menolak memberlakukan penguncian, dengan mengandalkan tindakan yang ditargetkan di wilayah tertentu.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Buka Suara Soal Kasus Pencopotan Baliho Habib Rizieq

Rusia melaporkan rekor tertinggi 25.487 infeksi virus corona dan 524 kematian dalam 24 jam terakhir, jumlah tertinggi yang dilaporkan sejak dimulainya pandemi.

Berbicara pada peresmian melalui tautan video, Putin mengatakan tanaman tersebut akan menghasilkan obat Covid-19, serta obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis, diabetes, hepatitis, dan penyakit lainnya.
Orang-orang membutuhkan obat ini.

"Mereka benar-benar membutuhkannya setiap hari," kata Putin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara pada Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Desinfeksi Covid-19 dengan Ultraviolet Tanpa Pelindung, Beberapa Warga AS Alami Kerusakan Kornea

Pengawas kesehatan Roszdravnadzor mengatakan bahwa beberapa daerah di negara berpenduduk sekitar 145 juta jiwa kehabisan tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19, menurut laporan kantor berita TASS dan RIA.

Pihak berwenang di Moskow, yang melaporkan 6.075 kasus baru pada Kamis, memperpanjang periode isolasi diri yang direkomendasikan untuk penduduk di atas 65 tahun dan mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi hingga 15 Januari.

Perusahaan yang telah diperintahkan untuk mengharuskan 30 persen staf mereka bekerja dari jarak jauh harus terus melakukannya hingga pertengahan Januari, kata Walikota Moskow Sergei Sobyanin.

Baca Juga: Partai Golkar Optimis Bisa Menangi 60 Persen Suara di Pilkada Jateng

Sobyanin mengatakan sistem perawatan kesehatan kota berada di bawah tekanan tetapi masih dapat menopang masuknya pasien Covid-19.

"Para ahli percaya bahwa dalam kondisi seperti ini tidak perlu menerapkan pembatasan tambahan, tetapi mencabut aturan yang sudah ada akan menjadi keputusan yang terlalu dini dan sembrono," tulis Sobyanin di situsnya.

Dengan 2.187.990 infeksi, Rusia saat ini memiliki jumlah kasus Covid-19 terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Brazil.

Baca Juga: Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor, Walikota Bogor: Kabarnya untuk General Check Up

Rusia telah mencatat 38.062 kematian terkait dengan Covid-19 sejak dimulainya pandemi.

Rusia mengatakan vaksin Sputnik V yang dikembangkannya 92 persen efektif untuk melindungi orang dari Covid-19, menurut hasil uji coba sementara, saat Moskow bergegas mengimbangi pembuat obat Barat dalam perlombaan untuk mendapatkan vaksin.

Rusia akan terus mengembangkan segala produksi dibidang farmasi baik obat maupun vaksin untuk dapat menekan angka penyebaran virus di Rusia.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x