Desinfeksi Covid-19 dengan Ultraviolet Tanpa Pelindung, Beberapa Warga AS Alami Kerusakan Kornea

- 27 November 2020, 08:24 WIB
Ilustrasi radiasi ultraviolet/Pixabay/Chadonihi
Ilustrasi radiasi ultraviolet/Pixabay/Chadonihi /Pixabay/Chadonihi



PR CIREBON – Orang yang mencoba membunuh virus Corona dengan desinfeksi oleh sinar UV telah merusak mata mereka, beberapa terluka oleh tindakan keamanan di tempat kerja, menurut sebuah studi baru.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari New York Post, Dokter dari Florida melaporkan dalam jurnal sains Ocular Immunology and Inflammation bahwa tujuh pasien di Miami, AS, baru-baru ini membutuhkan perawatan untuk kerusakan kornea saat menggunakan ultraviolet sebagai desinfeksi virus.

Salah satu dari mereka yang berada di belakang penelitian, Dr. Jesse Sengillo, menggambarkan kerusakan itu sebagai sengatan matahari pada kornea.

Baca Juga: Partai Golkar Optimis Bisa Menangi 60 Persen Suara di Pilkada Jateng

“Ini cukup menyakitkan, dan butuh beberapa hari untuk sembuh. Orang sering kesulitan membuka mata karena sensitif terhadap cahaya dan mata mereka merah serta gatal,” ungkap Sengillo, dokter mata di Bascom Palmer Eye Institute dari University of Miami Health System.

Mayoritas dari mereka yang terluka adalah laki-laki, dan tidak mengikuti instruksi kesehatan serta melakukan kontak langsung dengan sinar UV tanpa pelindung kulit atau mata, menurut studi tersebut.

Tiga dari tujuh orang mengalami kerusakan mata akibat lampu yang dipasang di tempat kerja mereka, termasuk satu pasien dari kantor dokter gigi.

Baca Juga: Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor, Walikota Bogor: Kabarnya untuk General Check Up

Laporan dari satu klinik di satu negara bagian AS menunjukkan bahwa masalahnya bisa jauh lebih luas secara nasional, dan Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan potensi risiko kesehatan dan keselamatan dari lampu UVC yang digunakan untuk mendesinfeksi selama pandemi.

"Paparan langsung kulit dan mata terhadap radiasi UVC dari beberapa lampu UVC dapat menyebabkan cedera mata yang menyakitkan dan reaksi kulit seperti luka bakar," badan tersebut memperingatkan.

Studi tersebut mengkhawatirkan jumlah pasien yang meningkat seiring dengan lonjakan infeksi baru di seluruh AS.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak, Aktivis Imbau Pemda Selesaikan Masalah Covid-19 Dulu, Untuk Pembangunan

“Kami memperhatikan, karena infeksi Covid-19 telah meningkat di Miami, kasus kerusakan kornea mulai meningkat lagi,” kata Sengillo.

Dr Deepinder Dhaliwal, seorang profesor oftalmologi di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, mengatakan bahwa orang tahu untuk tidak melihat ke matahari, tetapi melihat lampu sebagai tampilan yang relatif tidak berbahaya.

“Jika orang tidak sadar bahwa mereka seharusnya tidak melihat langsung ke cahaya, mereka mungkin tidak menyadari bahwa itu berbahaya. Mata itu rentan, dan jika kamu akan menggunakan perangkat semacam ini, kamu harus memakai pelindung mata,” jelas Dhaliwal.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x