Dampak Covid-19 Buat Kinerja Konstruksi Turun, Pengamat BUMN Sebut Perbaikan Tergantung Vaksin

23 November 2020, 21:06 WIB
Ilustrasi proyek tol di Indonesia. Foto: Dok PUPR /

PR CIREBON - Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai penurunan kinerja sektor konstruksi di Indonesia tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19, sehingga peningkatan kinerja BUMN di sektor konstruksi akan sangat bergantung pada realisasi dari program vaksinasi pemerintah.

"Melihat kinerja kuartal III 2020, kondisi buruk yang dihadapi BUMN sektor konstruksi diperkirakan masih akan berlanjut, dengan asumsi vaksin Covid-19 baru akan siap disebarluaskan pada awal tahun 2021," katanya di Jakarta pada Senin, 23 November 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Dia memperkirakan keberadaan vaksin akan menjadi faktor yang akan menghidupkan kembali sektor konstruksi dengan adanya mobilitas tenaga kerja dan bahan baku baru yang berdampak positif pada laporan triwulan I tahun 2021.

Baca Juga: Jelang Hari Guru Nasional 2020, Berikut Pedoman Lengkap dari Kemdikbud Beserta Link Download

Untuk itu, sambil menunggu vaksinasi BUMN, lanjut Toto, pembangunan didorong untuk meningkatkan arus kas dengan pengendalian yang lebih ketat terhadap struktur biaya, terutama dampak beban bunga pinjaman dan utang yang jatuh tempo.

Toto mengatakan, dampak pandemi tidak hanya terjadi pada induk perusahaan konstruksi milik negara tersebut, tetapi juga pada anak perusahaannya.

"Perlu upaya negosiasi ulang dengan kreditur untuk meringankan beban utang ini," ujarnya.

Baca Juga: Persoalan Guru Honorer, Ma’ruf Amin Harap PPPK Dapat Membenahinya

"Grup konstruksi BUMN tentu terpengaruh juga dampak Covid-19. Bukan hanya kinerja induk yang menurun, tapi juga merembet ke anak usaha yang memiliki bisnis terkait induk usaha," tambahnya.

Karenanya Toto mendorong realisasi divestasi aset seperti sejumlah ruas tol yang masih dimiliki PT Waskita Karya (Persero) sehingga mampu mengurangi beban likuiditas perusahaan.

"Spesifikasi proyek harus disesuaikan supaya tidak menggerus modal kerja dan kontribusi beberapa proyek internasional juga bisa ditingkatkan, misal Wijaya Karya punya proyek pembangunan gedung dan infrastruktur di Afrika," jelasnya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler