Prokes Diklaim Tumpul ke Atas Tajam Ke Bawah, PCNU Kabupaten Cirebon Surati Satgas Covid-19 Nasional

- 22 November 2020, 08:10 WIB
PCNU Kabupaten Cirebon mengirim surat ke Satgas Covid-19 demi tuntut keadilan hukum pelanggaran protokol kesehatan.
PCNU Kabupaten Cirebon mengirim surat ke Satgas Covid-19 demi tuntut keadilan hukum pelanggaran protokol kesehatan. //Antara News



PR CIREBON - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menuntut keadilan kepada Satgas Covid-19 Nasional, terkait penerapan protokol kesehatan terutama larangan berkerumun di masa pandemi yang saat ini sekaan tumpul ke atas tajam ke bawah.

“PCNU Kabupaten Cirebon menuntut adanya perlakukan aturan yang salah dalam penerapan protokol kesehatan, tidak boleh tajam di bawah tetapi tumpul di atas,” kata ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten cirebon KH. Aziz Hakim Syaerozie di Cirebon, Kamis 18 November 2020.

Aziz mengatakan melihat fenomena yang terjadi beberapa hari lalu seperti banyak orang di Jakarta berkerumun tapi aparatur negara yang masuk dalam komponen Satgas Covid-19 tidak melakukan apapun dengan adanya peristiwa tersebut.

Baca Juga: Soal Kasus Maybank, Polisi Sita Aset Kepala Cabang yang Menjadi Tersangka Penggelapan Dana

“Jangankan berikhtiar untuk membubarkannya, mengantisipasi saja agar tidak terjadi kerumunan massa juga sama sekali tidak dilakukannya dan bahkan terkesan membiarkan,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Dia mengatakan dalam berikhtiar menanggulangi wabah Covid-19, PCNU Kabupaten Cirebon juga terus memberikan arahan-arahan dalam menerapkan protokol kesehatan, terlebih pada bulan Oktober yang lalu.

Karena hampir di setiap sudut kampung warga NU dan pengurus NU dari tingkat cabang sampai tingkat ranting atau desa juga sibuk menyelenggarakan peringatan hari santri dan maulid nabi.

Baca Juga: Islah Bahrawi: FPI adalah Organisasi Intoleran yang Sudah Tak Berijin, Negara Harus Bertindak Tegas

“Namun saat kami akan menggelar agenda besar terpaksa harus digagalkan karena adanya larangan dari Satgas Covid-19,” ujarnya.

Dua agenda yang digagalkan itu kata Aziz, penyelenggaraan maulid nabi dengan menghadirkan Habib Syaikh Ibn Abdul Qodir Assegaf yang dinilai berpotensi menghadirkan kerumunan massa dalam jumlah ribuan.

Begitu ketatnya aparatur negara di tingkat bawah, sangat tajam dan berimplikasi terhadap beban pengurus NU untuk juga memberikan pemahaman utuh tentang penyelenggaraan kegiatan di masa pandemi terhadap warganya.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Portugal 2020, KTM Terdepan, Velentino Rossi ke 17

“Kami dikejutkan oleh dibiarkannya ribuan orang berkerumun, dan ironisnya berada di pusat ibukota sebagai salah satu kontributor terbesar penyebaran Covid-19,” katanya.

Untuk itu PCNU Kabupaten Cirebon menyurati Satgas Covid-19 Nasional agar dapat menerapkan hal yang sama dan berlaku adil kepada semua kalangan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x