Tak Butuh Lama Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka Gunakan Metode Ini untuk Pelajari Kitab Kuning

- 4 Juni 2023, 19:12 WIB
Acara Wisuda Amtsilati Pertama di Ponpes Al-Mizan Jatiwangi/SabaCirebon
Acara Wisuda Amtsilati Pertama di Ponpes Al-Mizan Jatiwangi/SabaCirebon /

SABACIREBON- Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat kini telah menerapkan metode Amtsilati dalam sistem pendidikan para santrinya.

Metode Amtsilati ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan, kualitas segi pendidikan para santri dan santriwati. Dalam mengemban ilmu mereka (santri) dengan berbekal pendidikan maupun keterampilan kehidupan modern.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan KH Maman Imanulhaq mengatakan, ini adalah acara akhir tahun, tetapi istimewanya ada wisuda Amtsilati pertama.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Sebut, Perlu Dianggarkan Petugas Pendamping Psikis Jemaah Haji Lansia di Majalengka

Menurut dia, Amtsilati adalah sebuah metode pembelajaran bagaimana cara para santri dan santriwati mampu untuk bisa membaca kitab kuning.

“Kebetulan kami mendapatkan anugerah kehadiran penyusun Amtsilati, mukarom Kiai Taufiqul Hakim dari Jepara. Beliau sengaja datang ke tempat ini memberikan semangat terutama untuk Jawa Barat,” kata Pengasuh Ponpes Al Mizan, Jatiwangi KH Maman Imanulhaq ditemui di Acara Wisuda Amtsilatih pertama, Minggu 4 Juni 2023.

Ia menjelaskan, bahwa ada 200 pesantren yang sudah memakai metode Amtsilati ini. Dengan hanya kurang dari satu tahun anak-anak sudah memiliki bakat dan kemampuan untuk membaca kitab kuning ini.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Sebut Bandara Kertajati Majalengka, Pertama Kali Sebagai Embarkasi Haji

"Metode Amtsilati ini bagian dari gerakan yang disebut gerakan literasi, untuk  menangkal hoax, menangkal fitnah termasuk juga merebut kembali kejayaan Islam, maka gerakan literasi ini sangat penting," ucapnya.

“Santri yang wisuda Amtsilati pertama di Ponpes Al Mizan hari ini ada 44 orang,” ujar dia menambahkan.

Ketika ditanyakan terkait ada 5 santriwati yang hapal juz Al Qur’an di Ponpes Al Mizan, Jatiwangi ia mengatakan, mereka yang sudah dipersiapkan untuk meneruskan ke luar negeri terutama ke Maroko dan Tunisia.

Baca Juga: Tokoh di Majalengka Usung KH Abdul Halim Jadi Tokoh Nasional, Begini Kata KH Maman Imanulhaq

“Jadi mereka (santri) paling tidak memiliki 5 juz, ini udah 15 juz,” tuturnya.

Terpisah Pimpinan Ponpes Daarul Falah Amtsilati Bangsi- Jepara H Taufiqul Hakim mengatakan, metode Amtsilati adalah metode cepat untuk membaca kitab kuning tanpa mengurangi kualitas yang ada.

“Jadi dengan adanya metode Amtsilati ini, jika dibanding dulu, kita mempelajari kitab kuning sampai 6 tahun kalau sekarang bisa dipangkas waktunya hanya 6 bulan sampai 1 tahun,” kata Pimpinan Ponpes Jepara H Taufiqul Hakim.

Baca Juga: Tokoh Muda NU KH Maman Imanulhaq Geram Minta Polisi Tak Ragu Tidak Semua Pelaku Penganiayaan

Berarti ada efisiensi waktu mempelajarinya, dan bisa digunakan untuk tasawuf, politik, ekonomi dan sebagainya, yang otomatis mempercepat anak ini bisa menguasai sekolahnya baik itu urusan agama, dunia dan akhirat.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x