Network
SABACIREBON-Tak hanya diandalkan sebagai panglima pasukan, Pangeran Cakrabuana pun menjadi tokoh utama ketika melawan musuh aliran hitam yang kala itu mulai meresahkan Cirebon.
Pada masa itu diutus beberapa tokoh yang dipimpin oleh Pangeran Cakrabuana untuk menandingi kesaktian aliran hitam.
Di antaranya, satu Pangeran Hasanudin Banten, dua Sunan
Kalijaga, tiga Pangeran Arya Kemuning, empat Syekh Magelung Sakti, enam Nyi Mas Gandasari, enam Abdul Muhyi Pamijahan dan tujuh Pangeran Sutajaya.
Baca Juga: Indonesia Akan Memperluas Cakupan Neraca Komoditas
Berbekal mandat dari Sunan Gunung Jati mereka bergerak dengan cara
terpisah dan melewati perjalanan panjang selama tujuh tahun
lamanya.
Tak mudah untuk menghadapi para dedengkot aliran ilmu hitam pada saat itu. Namun akhirnya mereka bisa menaklukan seluruh bangsa aliran hitam yang meresahkan Cirebon.
Lagi-lagi peran penting sang sesepuh Cirebon Pangeran Cakrabuana dalam tugas tersebut para tokoh utusan Cirebon yang tidak lain mereka
merupakan murid-muridnya Pangeran
Cakrabuana.
Baca Juga: Baru 2 Hari Dititipkan di Ponpes, Bocah 11 tahun Ini Nekat Kabur Tanpa Tahu Alamat Rumahnya
Dalam menjalankan tugasnya beberapa tokoh tersebut, pernah mengalami kesulitan bahkan kekalahan. Diantaranya Nyimas Gandasari yang kala itu ditugaskan untuk menangkap salah satu
adipati kerajaan bawahan Pajajaran di wilayah Banten yang dikenal Sakti dan memiliki aliran ilmu hitam.
Gandasari kalah dalam adu kesaktian, baru setelah Mbah Kuwu Cakra Buana turun membantu sang Adipati pun bisa dikalahkan. Konon kisah ini terjadi di Pantai Karangbolong Banten.
Lalu kisah Sunan Kalijaga yang dikalahkan oleh Pangeran tepat Palimanan dalam penaklukan wilayah
Cirebon. Kekalahan Sunan Kalijaga akibat campur tangan pasukan gaib Prabu Siliwangi.
Baca Juga: 300 Advokat Hadiri Rakernas dan Peringatan HUT ke-14 KAI di Bandung 30 Mei 2022.
Sunan Kalijaga tak mampu
menandingi kesaktian dari pasukan gaib Prabu Siliwangi dan baru setelah kedatangan Pangeran Cakrabuana dengan membawa Pusaka Kujang miliknya pasukan gaib Prabu Siliwangi pun hancur.
Pangeran tetap Palimanan bisa terbunun dengan kepala terpotong dari raganya. Desa ini terjadi di
puncak bukit Palimanan yang bernama Gunung Tugel.
Demikian kisah peran besar Pangeran Walangsungsang Mbah Kuwu Cakra Buana dalam perjalanan Cirebon.
Baca Juga: Tim SAR Swiss Akan Terus Mencari Eril, Tidak ada Batas Waktu
Ia merupakan tokoh awal dan utama dalam pembentukan Kesultanan Cirebon. Namun bahwa Cakrabuana dengan sikap bijaksana dan rendah hatinya ia memilih menjadi seorang sesepuh dengan menyerahkan kepemimpinan kepada Sunan Gunung Jati, seseorang yang dianggap mampu membawa Cirebon menjadi kesultanan Islam yang besar dan menjadi pusat penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa wilayah barat.***
