Potret PPDB Jabar di Cirebon, Berbekal SKTM Begini Harapan Tompel dan Anaknya, Priiiit....!

- 25 Mei 2022, 13:31 WIB
Potret PPDB Jabar di Cirebon, Berbekal SKTM Begini Harapan Tompel dan Anaknya, Priiiit....!/andik sc prmn
Potret PPDB Jabar di Cirebon, Berbekal SKTM Begini Harapan Tompel dan Anaknya, Priiiit....!/andik sc prmn /

SABACIREBON-Di antara suara mesin mobil-mobil mengkilap dan raungan sepeda motor, sesekali terdengar suara peluit khas tukang parkir.

"Terus..terus..kiri..kiri kanan dikit.. ya cukup!," teriak seorang lelaki paruh baya mengawali pagi itu di halaman salah satu minimarket di Jl Wahidin Kota Cirebon.

Sesaat kemudian, ia berlari kecil ke arah jalan sambil berulangkali meniup kembali peluitnya. Priiit...priiit..! berusaha membantu sebuah mobil yang hendak ke luar dari parkiran.

Baca Juga: Untuk Menarik Investasi, Indonesia-Swiss Tandatangani P4M

"Terimakasih pak, hat-hati di jalan," katanya usai menerima uang receh Rp 2000 yang langsung berpindah ke saku celananya.

Ya begitulah rutinitas Supriatno atau biasa dipanggil Tompel (32) dalam kesehariannya sebagai seorang tukang parkir di sebuah minimarket di bilangan Wahidin Kota Cirebon.

Seperti pagi itu, Tompel bersama 2 tukang parkir lainnya cukup sibuk membantu kendaraan yang masuk maupun ke luar dari area parkirnya.

Baca Juga: Ini dia...Upaya Menyelundupkan Sabu Melalui Botol Sampo..

"Saya menjadi tukang parkir di sini sudah hampir 2 tahun. Allhamdulilah lumayan bisa untuk memenuhi kebutuh sehari-hari," kata Tompel saat mengobrol akrab sambil sesekali kepalanya menengok ke arah mobil atau motor di area parkirannya.

Dari hasil mata pencahariannya menjadi tukang parkir, Tompel mengaku mendapat penghasilan antara Rp 20.000-50.000/hari. Angkanya pluktuatif tergantung ramai tidaknya pengunjung di mimarket tersebut.

"Dalam setiap hari kami berjaga bergantian sesuai shift. Seperti sekarang, pagi mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 13.00 Wib. Dari penghasilsn parkir tiap harinya kita stor ke petugas dinas Rp 20.000. Sisanya baru buat kita dibagi," paparnya.

Baca Juga: Dua Pengedar Sabu Seberat 1.4 Kg Dibekuk Polresta Kendari

Selama ini Tompel mengaku tinggal di rumah kecil bersama dua orang anaknya di daerah Jl Sukasari. Istrinya sudah lama berpisah, hingga akhirnya ia terpaksa membesarkan kedua anaknya sendirian.

Namun belakangan, Tompel merasa terbantu karena ada ibu kandungnya tinggal bersama. Sehingga kehadiran ibunya tersebut bisa membantu mengurus ke dua anaknya saat di rumah.

"Allhamdulilah, anak paling besar sekarang ke luar SMP. Rencananya dia mau meneruskan ke SMKN 2 di Jl Cipto. Karena tak ada biaya, mungkin saya mau mendfatarkannya pakai Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM), semoga saja bisa diterima ya Allah," katanya penuh harap.

Baca Juga: Silakan Makan Sate Kambing dll Asal Jangan Makan Nasi atau Karbohidrat..

Selain mengaku punya SKTM, Tompel juga menyebut anaknya punya Kartu Indonesia Pintar (KIP). Begitupun selama ini hidupnya terbantu berkat masuk di Program Keluarga Harapan (PKH).

"Keinginan saya untuk bisa menyekolahkan anak sangat besar. Makanya saya dukung ketika dia berkeinginan mau daftar ke SMKN 2. Apapun akan saya lakukan, saya akan antar saat daftar PPDB nanti," pungkasnya sambil tiba-tiba..priiit...! peluitnya ditiup karena ada mobil mau masuk.***

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Reportase


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x