Dankesyah Cirebon: Tidak Benar Ada Dokter Spesialis di RST Meninggal

- 20 April 2020, 22:23 WIB
Pihak RS Ciremai Cirebon Meluruskan, meluruskan soal adanya kabar dokter spesialisnya meninggal dunia.
Pihak RS Ciremai Cirebon Meluruskan, meluruskan soal adanya kabar dokter spesialisnya meninggal dunia. /Humas Pemkot Cirebon
 
 
PIKIRAN RAKYAT - Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.03 Cirebon, Letkol Ckm dr Wildan Sani SpU, membantah adanya satu dokter spesialis mereka yang meninggal dunia. 
 
Namun Wildan membenarkan adanya tenaga kesehatan di RST Ciremai yang saat ini tengah melakukan isolasi mandiri. 
 
“Sebanyak 21 tenaga kesehatan RST Ciremai harus menjalani isolasi mandiri,” ungkap Wildan, Senin, 20 April 2020 kepada PikiranRakyat-Cirebon.com.
 
 
Dijelaskan Wildan, isolasi mandiri yang harus dilakukan puluhan tenaga kesehatan di RST Ciremai berawal dari datangnya pasien atas nama Tuan M ke RST Ciremai pada Selasa, 14 April 2020 pukul 09.00 WIB.  “Kondisi tuan M mengalami penurunan kesadaran,” ungkap Wildan. 
 
Pihak rumah sakit, lanjut Wildan tetap berupaya mencari tahu apakah pasien pernah masuk ke daerah endemis atau melakukan kontak langsung dengan pasien yang terpapar Covid-19.
 
“Namun sayangnya mereka kurang terbuka,” ungkap Wildan.
 
 
Setelah dilakukan rapid tes, tuan M negatif. Pasien akhirnya dirawat di ICU namun perawat yang bertugas di IGD RST Ciremai tetap melakukan prosedur sesuai dengan protokol penanganan Covid-19 dari Kemenkes.
 
“Tenaga kesehatan kami menggunakan APD level 2,” ungkap Wildan. 
 
Setelah kondisi tuan M memburuk pada dini hari, pihak keluarga baru memberitahu jika tuan M memang pernah melakukan kontak langsung dengan anggota keluarganya yaitu tuan H dan Ny X yang berstatus PDP dan telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. 
 
 
Namun keduanya tidak sempat dilakukan tes swab karena tidak lama setelah masuk ke rumah sakit kemudian meninggal. 
 
“Begitu juga dengan tuan M, masuk pukul 09.00 WIB meninggal pukul 00.15, “ ungkap Wildan. 
 
Untuk kehati-hatian, sebanyak 21 tenaga kesehatan yang berada di ruang ICU langsung melakukan isolasi mandiri.  “Ini bentuk kehati-hatian kami. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir” ungkap Wildan.
 
 
Saat ini sebanyak 21 tenaga perawat tersebut dalam kondisi sehat dan akan segera dilakukan rapid tes terhadap mereka. 
 
“Seluruh area yang teah dilalui pasien di RST Ciremai juga telah dilakukan disinfektan,” ungkap Wildan. 
 
Selanjutnya Wildan meminta kepada setiap masyarakat untuk jujur menceritakan riwayat sakitnya kepada rumah sakit. “Jangan takut ditolak atau tidak dilayani,” tegas Wildan.  Karena RST Ciremai telah ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 oleh pemerintah. 
 
 
Sementara itu Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, juga meminta kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercayai berita maupun informasi yang tidak jelas kebenarannya.
 
“Carilah dari sumber terpercaya. Alhamdulilah hari ini kesimpangsiuran informasi sudah dipaparkan secara jelas dan gamblang,” ungkap Eti. 
 
Pemda Kota Cirebon, melalui DKIS akan selalu berupaya memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. 
 
 
Sementara mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menurut Eti hingga hari ini Pemda Kota Cirebon masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar. 
 
“Kita belum ada langkah PSBB. Kita masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar,” ungkap Eti. 
 
Saat ini yang intensif dilakukan yaitu penjagaan di lingkungan RT dan RW di Kota Cirebon.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x