Ikhtiar Usir Wabah Virus Corona, Pengurus Masjid di Cirebon Gelar Azan Tujuh

- 11 April 2020, 14:50 WIB
PENGURUS Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dengan berikhtiar bermunajat, selawat, dan mengumandangkan azan di empat sudut kota.*
PENGURUS Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dengan berikhtiar bermunajat, selawat, dan mengumandangkan azan di empat sudut kota.* //Egi Septiadi

 

PIKIRAN RAKYAT - Berbagai cara dilakukan seluruh elemen masyarakat untuk menghilangkan wabah coronavirus disease (Covid-19) dari muka bumi, baik upaya lahiriah maupun ikhtiar batiniyah.

Seperti yang dilakukan oleh Pengurus Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dengan berikhtiar bermunajat, selawat, dan mengumandangkan azan di empat sudut kota.

Penghulu Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon, H. Jumhur mengatakan, bacaan basmallah dan hadoroh Nabi Muhammad saw mulai diucapkan sebagai langkah untuk mengawali ritual tolak bala pada Kamis malam, 9 April 2020 yang bertempat di selasar utama.

Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berlangsung hingga Pagi, BPBP Minta Warga Tak Panik

"Dilanjut dengan mengumandangkan kalimat azan, yang dilakukan oleh tujuh orang di dalam bangunan utama masjid," katanya.

Ia menambahkan, setelah satu jam menggelar ritual di dalam masjid, rombongan pemuka agama Islam ini menuju empat penjuru titik perbatasan Kota Cirebon.

Empat titik tersebut yaitu di sebelah barat di Jalan Tuparev (depan Polsek Utbar), sebelah selatan di Jalan Raya Penggung, sebelah timur di Tugu Perbatasan Mundu, dan sebelah utara di Tikungan Kesenden Antera Jalan Dipenogoro dan Jalan Samadikun.

Baca Juga: Gejala Baru Pasien Covid-19 di New York, Dinilai Aneh karena Terasa di Bagian Kulit

"Di titik penjuru perbatasan kota tersebut, juga dikumandangkan azan. Namun hanya oleh satu orang," imbuhnya.

Kemudian dilanjut dengan menaiki mobil bak terbuka yang dilengkapi pengeras suara, mereka terus melantunkan selawat dan munajat doa-doa, yang isi terjemahannya penuh dengan harapan dan permintaan agar Allah swt. memberikan keselamatan dunia akhirat dan menjauhkan umat dari segala mara bahaya.

Ritual ini tambahnya, merujuk apa yang dilakukan Sunan Gunung Jati dan ulama pendiri Cirebon. Ketika terjadi bencana alam maupun wabah penyakit lainnya, para alim ulama membacakan pujian asma Allah swt. dan Kalam Illahi untuk berharap kebaikan.

Baca Juga: Dua Tahun Berselang, Artis Riza Shahab Kembali Ditangkap Polisi Terkait Narkoba

“Ini adalah sebuah adat tradisi yang dulu dilakukan oleh para wali dan seterusnya, untuk mengangkat wabah penyakit dan bala bencana. Yang kita tahu, dengan azan dan bacaan seperti itu, juga mengumandangkan azan ke empat penjuru perbatasan kota,” ujarnya.

Ikhtiar yang dilakukan para pengurus Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini, juga diakui telah mendapat restu dari Sultan Leraton Kasepuhan. Bahkan dianjurkan melakukan sebuah upaya seperti yang dicontohkan oleh para ulama leluhur Cirebon.

Tak cukup ikhtiar batin yang dilakukan malam hari saja tambahnya, ikhtiar juga kembali dilakukan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa saat menjalankan salat Jumat.

Baca Juga: Sentuh 100 Ribu Kematian Akibat Covid-19, Negara Eropa, Asia, dan AS Saling Geser Posisi

Pada penghujung gerakan iktidal (berdiri setelah rukuk) rakaat kedua, Imam salat melantunkan bacaan doa qunut nazilah. Sontak, para jemaah mengamini bacaan doa qunut nazilah ini dengan penuh haru.

Qunut nazilah sendiri, adalah amalan yang dicontohkan dan dianjurkan oleh Rasulullah ketika pada zaman rasul terjadi sebuah musibah.

"Konteks ini terdapat kesesuaian dengan yang terjadi pada saat ini, dengan mewabahnya virus corona, semua pasti berharap musibah ini dapat segera sirna dari muka bumi," tandasnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x