Soal Balita Meninggal Karena Digigit Ular, Warga Desa Pamengkang Diimbau Menjaga Kebersihan Lingkungan

- 13 Februari 2020, 19:45 WIB
KEPALA Desa Pamengkang, Kosasih.*
KEPALA Desa Pamengkang, Kosasih.* /PRMN / Egi Septiadi  /
 
 
PIKIRAN RAKYAT - Perangkat Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon mengimbau agar warganya bisa menjaga kebersihan lingkungan, apalagi setelah adanya balita yang meninggal dunia akibat di gigit ular berbisa jenis Weling.
 
Hal ini diungkapkan langsung Kepala Desa Pamengkang Kosasih kepada PikiranRakyat-Cirebon.com di ruang kerjanya pada Kamis 13 Februari 2020.
 
"Diakui memang di wilayahnya ada daerah yang memang masih banyak kebun, sehingga di kebun itu masih banyak dijadikan sarang oleh ular," kata Kosasih.
 
 
Kosasih mengungkap apabila kejadiannya pada waktu siang hari maka dapat segera ditangani tradisional menggunakan batu oleh warga, sehingga bisa ularnya bisa keluar lagi.
 
"Namun mungkin itu sudah takdir, saya mengucapkan kasih kepada semua pihak, dari Bupati Cirebon Dinas Kesehatan yang telah membantu pengobatan balita warga kami ini, salah satunya memberikan biaya pengobatan secara gratis," ujarnya.
 
Korban gigitan ular berbisa Adila Oktavia balita, warga Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, yang sempat di rawat di RSD Gunung Jati Cirebon tersebut meninggal dunia. 
 
Korban langsung dibawa ke rumah duka, di Blok Wage RT 06 RW 07 Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
 
"Adila anak pertama saya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cigandok Kecamatan Pamengkang Kabupaten Cirebon," kata ayah korban Mukmin.
 
 
Mukmin bersama istrinya rusmiati, tidak merasakan ada tanda-tanda apapun sehari sebelumnya.
 
Hanya saja saat tidur bersama anaknya dan terbangun pada Pukul 23:30 WIB, di dalam kamar belakang sudah ada ular jenis weling.
 
"Beberapa hari ke depan Adila kerap merengek dan merasakan sakit di pelipis kaki sebelah kirinya ada bekas gigitan ular, kami orang tua kemudian membawanya ke RSD Putra Bahagia, hingga akhirnya dirujuk ke IGD dan di rawat di RSD Gunung Jati Cirebon," jelas Mukmin
 
 
Mukmin menambahkan bahwa Adila sempat koma hingga akhirnya meninggal dunia.
 
Racun ularnya sulit diobati, bahkan dokter spesialis emergency dari World Health Organization (WHO) diturunkan namun nyawa Adila tidak dapat tertolong.
 
"Ular weling kata dokter jenisnya ini lebih bahaya racunnya dari sejenis ular cobra dan ular berbisa lainnya, ularnya juga waktu itu sudah pihak keluarga bunuh dan dikubur," ungkap Mukmin.***
 
 

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x