Cirebon, Potret Kebinekaan Sesungguhnya

- 5 Februari 2019, 18:13 WIB
WISATAWAN berteduh di bawah Kutagara Wadasan, Keraton Kasepuhan, Sabtu 2 Februari 2019. Motif mega mendung di bagian atas Kutagara Wadasan, menjadi salah satu penanda nyata pengaruh budaya Tiongkok di keraton yang dibangun Sunan Gunungjati, penguasa Kesultanan Cirebon, ratusan tahun yang lalu.*/ANI NUNUNG/PR
WISATAWAN berteduh di bawah Kutagara Wadasan, Keraton Kasepuhan, Sabtu 2 Februari 2019. Motif mega mendung di bagian atas Kutagara Wadasan, menjadi salah satu penanda nyata pengaruh budaya Tiongkok di keraton yang dibangun Sunan Gunungjati, penguasa Kesultanan Cirebon, ratusan tahun yang lalu.*/ANI NUNUNG/PR

”Berbohong menyembunyikan jati diri juga salah. Upaya yang harus kita lakukan ya melalui edukasi kepada masyarakat akan nilai-nilai keberagaman, terutama agama Islam yang jelas ada ayat yang menjelas­kan soal keberagaman,” ungkap Halim yang pernah menjadi sekretaris dewan kemakmuran masjid di lingkungan tempat tinggalnya.

Menurut filolog Raffan S Hasyim, fakta sejarah, berdasarkan naskah yang ada, Islam justru pertama kali dibawa masuk ke Jawa Barat oleh orang Tiongkok. Laksamana Cheng Ho lah yang pertama kali menyebarkan Islam di Jawa Barat melalui dua mubalig penyebar agama Islam Syekh Quro dan Syekh Nurjati yang ikut dalam ekspedisi itu. ***

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x